Categories Denpasar Kesehatan

Jangan Abai Jangan Jumawa! Walau Sudah Vaksin Resiko Terpapar Covid Tetap Ada, Ini Pesan Kadiskes Bali!

Denpasar (Penabali.com) – Angka kasus Covid-19 di Bali masih tinggi, begitu juga angka kematian. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, mengakui tak sedikit warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 masih melaksanakan isolasi mandiri (Isoman) di rumah. Padahal menurutnya, kondisi itu dapat menyebarkan virus ke anggota keluarga yang lain dan warga di lingkungan sekitar.

“Bila ada anggota keluarga dinyatakan positif Covid-19 agar seluruh keluarga segera melakukan testing dengan Rapid Test Antigen atau Swab PCR ke rumah sakit, puskesmas, atau laboratorium. Tidak boleh merasa takut mengikuti testing, keterlambatan mengikuti testing akan berdampak langsung pada warga yang bersangkutan, dan beresiko menular pada keluarga atau masyarakat lainnya. Ini sangat berbahaya,” kata dr. Suarjaya di Denpasar, Senin (23/08/2021).

dr. Suarjaya mengatakan, bagi warga yang terkena Covid-19 dengan gejala ringan seperti badan meriang, demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, hilangnya penciuman, dan hilangnya rasa pengecap agar segera ke tempat isolasi terpusat yang disediakan pemerintah kabupaten/kota atau desa.

“Dilarang keras melakukan isolasi mandiri di rumah,” tegasnya.

Sedangkan, bagi warga yang terkena Covid-19 dengan gejala sedang atau berat seperti batuk yang disertai dengan sesak nafas, agar segera ke rumah sakit rujukan di masing-masing wilayah untuk mendapatkan perawatan. Keterlambatan dalam mendapatkan perawatan sangat berbahaya, mengancam jiwa bagi warga yang bersangkutan.

“Data menunjukkan bahwa banyak warga yang terlambat masuk rumah sakit, dalam kondisi sudah parah, sehingga akhirnya tidak bisa diselamatkan nyawanya,” ujarnya.

Ia mengatakan, bagi warga yang sudah mengikuti vaksinasi suntik ke-1 atau suntik ke-2, dalam beraktivitas tetap harus menerapkan protokol kesehatan secara tertib dan disiplin dengan 6 M. Yaitu Memakai masker standar dengan benar, Menjaga jarak, Mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir, Mengurangi bepergian, Meningkatkan imun tubuh, dan Mentaati peraturan pemerintah.

“Data menunjukkan bahwa, walaupun sudah divaksinasi, sebanyak 40% tetap masih ada resiko penularan Covid-19 dan 60% tidak kena penularan Covid-19. Jadi harus tetap berhati-hati dan waspada,” tegasnya lagi.

Bagi warga yang memiliki penyakit penyerta (Komorbid) seperti tensi tinggi, penyakit jantung, kencing manis, ginjal, paru-paru, asma, dan sejenisnya serta bagi ibu hamil dan warga penyandang cacat (disabilitas) agar segera mengikuti vaksinasi demi keselamatan diri sendiri.

“Kepada seluruh komponen krama Bali agar secara bersama-sama mengambil tanggung jawab untuk menggugah kesadaran kolektif terhadap pencegahan penularan Covid-19 dan resiko yang ditimbulkannya dengan cara memberi pemahaman terhadap anggota keluarga, tetangga dan masyarakat sekitarnya tentang bahaya Covid-19,” tutup Kadiskes Bali. (rls)