Panglima TNI Tinjau Lokasi Observasi WNI di Pulau Sebaru

Berita5 Views

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto didampingi Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis, Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, dan Pangkogabwilhan I Laksdya TNI Yudo Margono, meninjau lokasi yang akan dijadikan tempat observasi bagi 188 orang Warga Negara Indonesia (WNI) dari Kapal Pesiar World Dream, bertempat di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Kamis (27/2/2020).

Dengan menggunakan KRI John Lee 358 Panglima TNI dan Kapolri bersama rombongan bertolak ke Pulau Sebaru. Pada kesempatan ini, Panglima TNI dan Kapolri memimpin Apel Kesiapan dan Kelengkapan 763 personel TNI-Polri serta para pendukung yang akan bertugas dalam membantu proses observasi WNI Anak Buah Kapal Pesiar World Dream tersebut, yang diperkirakan akan tiba di Pulau Sebaru pada Jumat 28 Februari 2020.

Panglima TNI meminta kepada seluruh komponen yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) untuk saling bahu membahu mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan sesuai dengan standar Protokol kesehatan WHO yang yang sudah ditentukan.

“Kita harapkan observasi yang kedua setelah Natuna ini dapat berjalan sukses,” tegas Panglima TNI.

Dari pengalaman observasi pertama di Natuna beberapa waktu lalu, Kogasgabpad diharapkan mampu mengimplementasikan apa yang sudah dilaksanakan, dalam kegiatan nantinya semuanya bisa berjalan baik. Apabila terjadi sesuatu segera dilaksanakan prosedur-prosedur emergency yang sudah disiapkan termasuk juga dukungan Komando Pengendali (Kodal) telekomunikasi. Semua peralatan telah disiapkan seperti GPS juga sudah disiapkan, sehingga hubungan antara Komando Taktis, Komando Utama bisa berjalan dengan baik.

“Semua kesiapan sudah mendekati sempurna. Diharapkan pada Jumat besok semua sudah siap termasuk selimut, genset, penjernih air, insenerator, oksigen, toilet portable, sarana telekomunikasi, dan perlengkapan-perlengkapan lain,” jelas orang nomor satu di institusi TNI itu.

TNI juga menyiapkan transportasi laut seperti kapal dengan kecepatan 40 knot maupun Helikopter yang sewaktu-waktu diperlukan untuk mendukung kemungkinan kebutuhan-kebutuhan terkait dengan logistik maupun obat-obatan.

Untuk posisi para pendukung dibagi menjadi dua ring, yaitu ring satu dan ring dua, dimana ring satu di sekitar Pulau, dan ring dua di laut akan dijaga Pasukan Katak dan Polairud, termasuk dapur umum di posisi ring satu dan di ring dua. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *