Wagub Cok Ace Ingin Pasraman Bisa Jadi Pendidikan Formal
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati membuka secara resmi Festival Pasraman Indonesia 2018, di Wantilan Desa Wisata Kertalangu, Denpasar, Sabtu (8/12).
Lebih jauh dalam sambutannya, Wagub yang lebih akrab disapa Cok Ace ini menyampaikan keberadaan pasraman ditengah-tengah masyarakat berperan penting dalam pembentukan dan pembinaan karakter manusia sebagai salah satu penopang sumber daya manusia. Meskipun pasraman masih dikategorikan sebagai pendidikan informal, namun sesungguhnya pasraman telah mengajarkan unsur-unsur pendidikan formal. Untuk itu kedepannya pasraman diharapkan keberadaannya semakin eksis di tengah masyarakat dan memiliki kekuatan hukum, dan pendidikannya akan lebih banyak menekankan pada pembangunan karakter.
“Pasraman mengajarkan tiga unsur penting pendidikan yaitu etika, seni, dan logika. Ketiga hal ini sangat penting dalam membangun karakter generasi muda saat ini, jangan sampai terjadi degradasi etika dan sikap individualisme. Kedepannya saya ingin agar pasraman bisa jadi pendidikan formal”, ujar Wagub Cok Ace yang juga Penglisir Puri Ubud ini.
Ditambahkan Wagub Cok Ace, penguatan karakter dan jati diri haruslah senantisa berlandaskan nilai-nilai kearifan lokal yang dimiliki. Kemajuan zaman dengan arus perubahan yang begitu pesat dewasa ini menuntut semua pihak untuk dapat menyaring berbagai pengaruh negatif yang dapat merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu pelaksanaan festival pasraman ini merupakan langkah strategis dalam rangka penguatan karakter dan jati diri bangsa dalam kerangka kebhinekaan.
Festival Pasraman Indonesia diikuti seluruh anggota perkumpulan pasraman Indonesia yang terdiri dari 108 pasraman berlangsung dari tanggal 8-9 Desember 2018. Festival ini mengusumg tema “Kebersatuan Pasraman Untuk Pengembangan dan Memperkokoh Karakter Bangsa” juga diisi dengan kegiatan simposium, pameran, kuliner, donor darah, yoga dan meditasi serta pengobatan alternatif dan medis. (red)

