1.500 Peserta Ikuti Webinar Kemenlu RI dan Unud, Bertajuk “Ngobrol Digital di Ranah Diplomasi”

Denpasar (Penabali.com) – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) bersama Universitas Udayana menyelenggarakan webinar yang bertajuk “Ngobrol Digital di Ranah Diplomasi” secara hybrid dengan titik lokasi utama di Gedung Agrokomplek Kampus Sudirman, Denpasar, Jumat (12/11/2021).

Terdapat kurang lebih 50 peserta yang hadir secara fisik dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat serta secara daring diikuti hampir 1.500 peserta melalui aplikasi zoom dan Youtube.

Webinar ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan menuju “International Conference on Digital Diplomacy” (ICDD) yang akan diselenggarakan pada Selasa, 16 November 2021.

Sebagai suatu hal yang relatif baru, negara-negara memiliki praktek-praktek tersendiri dalam pelaksanaan diplomasi digital dimana negara-negara dapat saling berbagi pengalaman. ICDD akan menjadi wadah bagi para peserta dari 21 negara untuk berbagi pandangannya mengenai pemanfaatan diplomasi digital.

Rektor Universitas Udayana yang diwakili Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Informasi, Prof. I Putu Gede Adiatmika, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya karena telah memilih Universitas Udayana sebagai mitra kerja sama dalam penyelenggaraan kegiatan webinar ini.

Lebih lanjut Prof. Adiatmika menyampaikan, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan dampak yang luas dalam berbagai bidang. Hal ini memberikan dampak pada perubahan dunia yang semakin cepat dalam era globalisasi. Pada masa sebelumnya globalisasi dicirikan dengan perdagangan yang bebas baik barang ataupun jasa.

Saat ini, keterhubungan orang-orang dari segala penjuru dunia tidak hanya terwujud dalam pergerakan internasional barang dan jasa namun juga melalui pergerakan gagasan yang mengalir bebas pada berbagai bidang dengan kemajuan teknologi informasi yang dihubungkan melalui Internet.

“Lalu lintas gagasan melalui internet juga membawa dampak pada diplomasi publik sebagai upaya dari suatu negara untuk menampilkan kesan baik dihadapan publik dari negara lainnya. Oleh karena itu diplomasi dapat dilakukan dalam berbagai upaya diantaranya melalui internet sehingga berkembang menjadi diplomasi digital,” ujarnya.

Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Dr. Teuku Faizasyah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa anak muda menunjukkan keunggulan dalam beradaptasi dengan transformasi digital 4.0. serta menjadi kekuatan utama di media sosial.

“Melalui berbagai platform media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, Tiktok, Snapchat, pemuda di seluruh dunia berbagi pemikiran dan ide mereka. Mereka juga mengembangkan banyak inisiatif digital untuk membantu menavigasi pandemi global dan revolusi 4.0,” jelas Teuku Faizasyah.

Webinar ini menghadirkan empat narasumber. Antara lain: Yusron B. Ambary selaku Direktur Diplomasi Publik Plt. Direktur Informasi dan Media, Kementerian Luar Negeri, Putri Tanjung selaku Staf Khusus Presiden RI sekaligus inisiator Rumah Digital Indonesia, Gamaliel K. Tapiheru yang merupakan seorang musisi, dan narasumber keempat yaitu Ni Nyoman Clara Listya Dewi, alumnus Universitas Udayana sekaligus aktivis digitalisasi budaya. (rls)