Hingga Selasa (28/4/2020), sedikitnya 143 orang pekerja Migran Indonesia (PMI) telah menjalani rapid test. Hasilnya, 1 orang dikonfirmasi positif covid-19 setelah dilanjutkan dengan swab test, 2 orang reaktif, dan 140 orang dinyatakan non reaktif.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr. Luh Sri Armini menjelaskan rapid test memberikan prioritas kepada Orang Tanpa Gejala (OTG), Orang Dalam Pengawasan (ODP), orang dengan riwayat kontak tracking, PMI dan tenaga medis yang menangani pasien covid-19. Hal ini lantaran kelompok tersebut lebih rentan karena memiliki riwayat kontak atau bepergian keluar daerah atau negara terjangkit.
“Pemkot Denpasar benar-benar melakukan protap covid-19 terhadap PMI yang menjalani masa karantina, selain penjagaan yang ketat dan pemeriksaan kesehatan rutin, dilakukannya rapid test untuk memastikan nanti setelah pulang PMI sudah negatif dan sehat,” jelas Sri Armini, Selasa (28/04/2020), di Denpasar.
Namun demikian, mereka yang hasil rapid test-nya reaktif (positif) ataupun non reaktif (negatif) bukan berarti yang bersangkutan positif atau negatif covid-19. Hal ini lantaran rapid test hanya bersifat screening awal. Namun, ada satu PMI yang dinyatakan positif covid-19 setelah dilanjutkan pada swab test, dan saat ini sudah dirujuk ke RSUP Sanglah.
Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kota Denpasar, Dewa Gede Rai, mengimbau masyarakat khususnya warga Kota Denpasar yang memiliki riwayat mengunjungi wilayah zona merah, kontak langsung dengan pasien positif covid-19, ataupun negara terjangkit, agar lebih disiplin dan jujur mengikuti arahan pemerintah. Sehingga langkah pencegahan dapat diantisipasi lebih dini.
“Patuhilah arahan pemerintah untuk melaksanakan karantina selama 14 hari,” ujar Dewa Rai. (red)