185 Sekolah Dibekali Komputer, Puluhan Tenaga Pendidik di Buleleng Dilatih Pengenalan Coding

Buleleng (Penabali.com) – Pemanfaatan digitalisasi pada sektor pendidikan diberi kesempatan dalam mengembangkan potensi digitalnya melalui pelatihan yang diselenggarakan BPSDMP Kominfo Yogyakarta bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Buleleng.

Bertempat di Puri Saron Baruna Beach Cotagges Lovina Singaraja, Selasa (5/7/2022), sebanyak 60 peserta perwakilan dari masing-masing sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) se-Kabupaten Buleleng mengikuti Pelatihan Thematic Akademi terkait pengenalan coding untuk tenaga pendidik. Pelatihan ini diselenggarakan tiga hari, 5 – 7 Juli 2022.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupten Buleleng, Made Astika, mengungkapkan Disdikpora Buleleng menginstruksikan kepada satuan pendidikan agar mampu bertransformasi digital. Melalui pelatihan ini, sangat bermanfaat bagi guru-guru pendidik saat ini dalam metode pembelajaran daring maupun luring.

“Semua peserta didik dalam pelatihan ini diharapkan mampu menguasai teknologi juga bisa mentransfer ilmu pengetahuan yang mereka peroleh saat ini untuk teman-temannya di lingkup satuan pendidikan terdekat,” ujarnya.

Kadis Astika menjelaskan coding ini dalam artiannya adalah kode dan unik. Jadi, seorang guru itu bisa masuk dalam era digital melalui sistem SSO kedepannya. Disamping itu, ada beberapa hal yang harus dikuasai oleh guru dalam pemanfaatan teknologi khususnya transformasi digital. Sebagai bentuk dukungan, sebanyak 185 sekolah telah diberikan komputer untuk bisa dimanfaatkan sebaik mungkin.

“Tahun ini, kami sudah bantu 185 sekolah masing-masing diberikan 15 komputer agar nanti bisa dimanfaatkan dalam pemanfaatan teknologi khususnya Asesmen Nasional yang dilaksanakan setiap tahunnya. Guru-guru harus mampu menguasai teknologi sehingga sarana dan prasarana berupa teknologi bisa lebih optimal dimanfaatkan di dunia pendidikan,” tegasnya.

Sementara itu salah satu pengajar pelatihan dari Universitas Ahmad Dahlan, Bambang Robi’in, menjelaskan dalam pelatihan ini lebih menekankan pengenalan pemrograman yaitu membuat program aplikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan teknologi saat ini. Selain itu, juga memberikan materi bagaimana mengenal pemrograman tanpa teknologi maupun pemrograman dengan teknologi.

Pelatihan Pengenalan Coding yang diadakan BPSDMP Kominfo Yogyakarta. (foto: ist.)

Dijelaskan, pemrograman tanpa teknologi itu lebih cenderung menggunakan tools seperti puzzle dan origami. Sedangkan flatform coding dengan penggunaan teknologi itu diajarkan pemrograman baik berbasis blok maupun berbasis tekstual.

“Nanti para guru ini selain memahami dan mengenal coding, mereka juga bisa nantinya mengajarkan kepada anak-anak didik mereka khususnya pada tingkat SD dan SMP,” tegasnya.

Ditambahkan, pengenalan coding ini merupakan sesuatu yang penting. Karena, melalui coding itu dapat meningkatkan cara berpikir kritis pada anak-anak.

Salah satu peserta pelatihan dari SMAN 2 Kubutambahan, Gede Widiada Adi Braneva, mengungkapkan pelatihan ini dinilainya sangat bagus karena pemahaman pada tingkat SD dan SMP ini proses berpikir masih sangat diperlukan.

“Bagaimana proses peserta didik dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Nah, permasalahan-permasalahan ini dapat kita pelajari di algoritma. Salah satunya melalui coding itu sendiri,” jelasnya.

Gede Widiada berharap dengan adanya pelatihan ini dapat menambah wawasan sebagai pendidik mengenai apa yang dilakukan selanjutnya serta cara pengimplementasinya nanti di ranah pendidikan. (rls)