Categories Badung Pendidikan

19 Anggota MPR RI Sosialisasikan 4 Pilar MPR Lewat Pagelaran Seni Cerita Ramayana dan Tari Piring

Badung (Penabali.com) – 19 Anggota Badan Sosialisasi MPR RI melaksanakan sosialisasi 4 Pilar MPR yang dilaksanakan di Anvaya Resort Kuta, Badung, Sabtu (12/03/2022).

Ke-19 Anggota MPR RI sekaligus sebagai narasumber dalam sosialisasi ini adalah Dr. H. Alirman Sori, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra, H. Arteria Dahlan, Agustina Wilujeng Pramestuti, dr. Sofyan Tan, Moreno Suprapto, Nurul Arifin, M. Sarmuji, Siti Mukaromah, Wily Aditya, Dr. H. Al Muzzamil Yusuf, Hj. Aliyah Mustika, H. Muhammad Syafrudin, H. Eddy Soeparno, Dr. H. Mz. Amirul Tamim, H. Ahmad Kanedi, Tgh. Ibnu Halil, Habib Ali Alwi, dan Dr. Badikenita Br Sitepu.

Menariknya, sosialisasi yang dilaksanakan secara hybrid tersebut dikemas kedalam pagelaran seni budaya, yakni tari yang menceritakan kisah Ramayana dan kesenian Tari Piring dari Sumatra Barat. Diambilnya dua pagelaran seni tersebut karena secara umum menggambarkan rasa kecintaan dan kasih sayang (Tari Ramayana), dan kebersamaan, kesejahteraan dan pelayanan (Tari Piring).

Salah satu narasumber, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra mengungkapkan kisah Ramayana adalah potret budi pekerti manusia, dan sifat-sifat kebaikan yang wajib menjadi dasar pijakan seseorang baik pikiran, ucapan, dan perbuatan.

“Cerita Ramayana ini juga merupakan potret dari budi pekerti manusia antara baik dan jelek namun bagaimana kita harus tetep menjadi dasar pijakan kita bagaimana berperilaku. Saya berpendapat kemajuan teknologi dan pelestarian budaya harus dapat saling sinergi dan mendukung. Kemajuan teknologi sah saja kita dukung, tapi jangan sampai lepas dari budaya itu sendiri,” kata Anggota DPR RI Komisi II dari Fraksi Golkar Dapil Bali ini.

Legislator yang lebih dikenal dipanggil Gus Adhi ini juga menyinggung makna budaya dimana kata budaya berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu buddhayah. Kata buddhayah merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal. Sehingga, kata buddhayah ataupun budaya dapat diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.

“Jadi mempelajari, menghormati dan mencintai budaya itu dapat mempertajam budi pekerti manusia. Banyak nilai-nilai positif yang bisa kita ambil sebagai pedoman berperilaku,” ujarnya.

Gus Adhi juga menegaskan pentingnya nilai-nilai Empat Pilar terus digaungkan kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia dengan berbagai pendekatan termasuk dengan pagelaran seni budaya ini.

“Kami MPR RI hadir ingin mengingatkan pentingnya Empat Pilar terus kita bumikan salah satunya lewat pentas-pentas budaya dan kesenian,” ucapnya.

Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kali ini mengusung tema “4 Pilar MPR RI: Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dan Kebhinekaan dalam Menjaga Harmonisasi Berbangsa dan Bernegara”.

Empat Pilar MPR RI yang disosialisasikan yakni Pancasila sebagai Dasar Ideologi Negara, UUD Tahun 1945 sebagai konstitusi negara serta ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara. (rls)