Ketua Umum Dharma Pertiwi Ny. Nanny Hadi Tjahjanto membuka kegiatan Pelatihan Membatik Bersama Dharma Pertiwi secara virtual. Kegiatan ini melibatkan 3.000 peserta dari Sabang sampai Merauke, bertempat di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (2/10/2020).
Ny. Nanny Hadi Tjahjanto mengatakan kegiatan pelatihan membatik bersama diharapkan dapat membantu upaya pembangunan ekonomi yang dapat mempengaruhi sektor perekonomian nasional, diantaranya dapat menjadi lapangan usaha yang mandiri bagi jutaan orang yang berpotensi meningkatkan pendapatan masyarakat yang terlibat didalamnya.
Selain itu, batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain yang diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan.
Menurut Ny. Nanny Hadi Tjahjanto, saat ini kemajuan dan perkembangan batik tidak diimbangi oleh regenerasi para pembatik itu sendiri. Minimnya regenerasi para pembuat batik menjadikan jumlah mereka makin lama makin sedikit dan didominasi kaum tua.
“Memang diperlukan kesabaran dan ketelitian dalam membatik, tapi bukan berarti kesabaran dan ketelitian itu hanya dimiliki oleh kaum tua saja, sehingga hanya mereka yang mampu membuatnya,” kata penamping orang nomor satu di institusi TNI ini.
“Agar eksistensi batik Indonesia tetap terjaga di masa depan, diharapkan Ibu-ibu harus mulai sadar untuk turut terjun dalam pembuatan batik. Jangan sampai dituntut oleh pihak lain hanya karena keengganan kita untuk melestarikan dan mewarisi seni budaya membatik itu sendiri. Ini adalah tugas kita bersama untuk mewariskannya kepada generasi berikutnya atau generasi muda kita,” sambungnya.
Bangsa Indonesia patut berbangga karena respon dunia terhadap batik Indonesia sangat baik sehingga mendapat pengakuan dunia melalui UNESCO-PBB yang mengukuhkan batik sebagai Intangible Cultural Heritage of Humanity atau peninggalan budaya dunia dari Indonesia pada tanggal 29 September 2009 di Abu Dhabi.
Pengukuhan UNESCO-PBB ini membawa konsekuensi bahwa Pemerintah Indonesia maupun organisasi kemasyarakatan terkait harus terus menerus secara nyata melestarikan dan mengembangkan warisan budaya tersebut.
Kepada para peserta pelatihan, Ketum Dharma Pertiwi berharap untuk selalu mengobarkan semangat pantang mundur, semangat belajar serta semangat kemandirian dan solidaritas yang akan menjadikan semua tumbuh berkembang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan.
Ketum Dharma Pertiwi juga mengingatkan kembali, jangan lengah dan jangan bosan untuk terus melaksanakan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah, sehingga covid-19 dapat segera teratasi.
Turut serta dalam kegiatan tersebut, para Ketua Unsur Organisasi Dharma Pertiwi Persit Kartika Chandra Kirana, Jalasenastri dan PIA Ardhya Garini, Ketua Harian Dharma Pertiwi dan IKKT, Didiet Maulana Ikat Indonesia, para Ketua Bakoor dan Ketua Dharma Pertiwi Daerah se-Indonesia. (red)