Categories Buleleng Pendidikan

3 Pelajar Buleleng “Terbang” ke Lampung Ikuti Jumpa Bakti Gembira Nasional IX

Buleleng (Penabali.com) – Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, menerima audiensi sekaligus melepas perwakilan asal Buleleng untuk mewakili Provinsi Bali pada ajang Jumpa Bakti Gembira (Jumbara) Nasional IX tahun 2023 pada tanggal 2 – 9 Juli di Provinsi Lampung.

Terdapat empat perwakilan dari Buleleng yang akan mewakili Provinsi Bali yaitu tiga peserta dan satu pendamping. Ketiga peserta yaitu Desak Kadek Dinda Pradewi dari SMA Negeri 4 Singaraja yang akan tampil pada Palang Merah Remaja (PMR) tingkat Wira, Ni Luh Putu Novelinda Melani Putri dari SMP Negeri 1 Seririt yang akan tampil pada PMR tingkat Madya, dan I Made Edi Saputra Yasa dari SD Negeri 2 Penglatan yang akan tampil pada PMR tingkat Mula. Sementara, satu pembina PMR Buleleng yang terpilih menjadi pendamping tim Provinsi Bali adalah Dwi Bayu Arisico yang juga relawan PMI Buleleng.

Ditemui usai pelepasan, Sekda Suyasa mengatakan Pemerintah Kabupaten Buleleng sangat mengapresiasi anak-anak muda yang telah berorganisasi bahkan di bidang kemanusiaan hingga lolos ke tingkat nasional. Hal ini akan menjadi media yang baik untuk mendidik, membentuk karakter, menyiapkan generasi yang kuat dan tangguh serta mempunyai sisi humanis yang tinggi dalam dirinya. Jika makin banyak yang mengikuti jejaknya tentu tingkat humasnisme akan makin tinggi di anak muda dalam menatap masa depan.

“Kepada peserta, karena ini tingkat nasional pasti pesertanya banyak agendanya padat. Membutuhkan disiplin, integritas, tanggung jawab, menunjukkan rasa sosial yang baik, dan menjaga nama Buleleng dalam kancah nasional. Dengan begitu, Buleleng akan tetap dipercaya kalau ada ajang-ajang berikutnya,” pesan Sekda Suyasa di ruang kerjanya, Selasa (27/6/2023).

Keterlibatan dalam organisasi menjadi sangat penting dimulai sejak dini. Bagi anak-anak yang mengikuti berbagai organisasi sejak muda, akan memiliki kekuatan karakter yang baik. Bisa beradaptasi dengan cepat, teguh pada prinsip, dan bisa membaca peluang-peluang yang terjadi. Juga bisa mengantisipasi kondisi-kondisi yang akan tejadi, lebih terbuka lalu punya jiwa sosial tanggung jawab yang tinggi.

Pembina PMR Buleleng, Dwi Bayu Arisico. (foto: ist.)

“Ini sangat dibutuhkan ketika nanti menginjak usia matang mereka menjadi pemimpin-pemimpin di manapun dan di bidang apapun,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Sekretaris PMI Buleleng, Wayan Widiasa, yang turut mendampingi menyebutkan perwakilan khususnya peserta sudah diseleksi dari tingkat kabupaten dan tingkat provinsi. Setelah menjalani tahapan tersebut, peserta yang lolos diberikan pelatihan selama seminggu.

“Pembina kami dari Buleleng diminta jadi pendamping untuk Provinsi Bali. Pembina ini juga merupakan relawan tetap di PMI Buleleng,” sebut dia.

Sementara itu, Desak Kadek Dinda Pradewi sebagai salah satu peserta mengungkapkan dirinya telah melakukan persiapan secara matang. Baik itu dari sisi teknik dan juga fisik. Pada Jumbara Nasional IX nanti, ia akan turun dalam Lomba Sesi Kepemudaan.

“Lomba tersebut seperti perjalanan kepalangmerahan. Pada saat pelatihan yang diberikan pihak provinsi, saya belajar menjadi fasilitator,” tutupnya. (rls)