Buleleng (Penabali.com) – KPU Kabupaten Buleleng melantik 444 orang Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk 9 kecamatan di Kabupaten Buleleng dengan masa jabatan selama 14 bulan terhitung mulai 24 Januari 2023 sampai 4 April 2024.
PPS yang terdiri dari 356 orang laki-laki dan 88 orang perempuan itu dilantik di Banyualit Spa & Resort Lovina, Selasa (24/1/2023), oleh Ketua KPU Buleleng Komang Dudhi Udiyana. Pelantikan itu juga disaksikan Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng Gede Suyasa beserta jajaran Pemerintah Kabupaten Buleleng, Ketua DPRD Kabupaten Buleleng Gede Supriatna, dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Buleleng.
Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, mengatakan Pemilu 2024 merupakan pesta demokrasi sebagai wujud kedaulatan rakyat. Untuk itu, Suyasa berharap KPU dengan jajaran PPS yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Buleleng senantiasa menjaga sinergi dengan instansi terkait sehingga pelaksanaan Pemilu 2024 akan berjalan sebagaimana mestinya.
“Oleh karena itu, saya berharap kepada KPU, Bawaslu, beserta seluruh penyelenggara Pemilu 2024 di Kabupaten Buleleng agar benar-benar memahami tugas pokok dan fungsinya secara profesional,” harap Suyasa.
Ketua KPU Buleleng, Komang Dudhi Udiyana, mengatakan latar belakang PPS yang direkrut banyak yang berasal dari generasi muda. Sebab, pemanfaatan teknologi informasi wajib dilakukan dalam pelaksanaan Pemilu 2024 di era digitalisasi saat ini.
“Sudah diberikan kebijakan oleh KPU RI, sehingga anak-anak muda yang mengetahui tentang teknologi informasi bisa kita libatkan,” jelas Udiyana.
Kebijakan KPU untuk merekrut lebih banyak lagi generasi muda Buleleng disambut baik masyarakat, salah satunya Kadek Indra Kusuma yang merupakan mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Informatika Universitas Pendidikan Ganesha.
Indra termotivasi untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan Pemilu 2024 sebagai PPS, sebab dirinya melihat partisipasi politik generasi muda masih perlu ditingkatkan lagi. Oleh sebab itu, dirinya sebagai generasi muda memutuskan untuk bergabung dengan KPU sebagai PPS di Desa Joanyar, Kecamatan Seririt.
“Tentunya kita sebagai generasi muda harus memperhatikan masa depan bangsa, kita harus ikut berpartisipasi dan nggak ‘mager’ lagi untuk memahami politik di negara kita,” kata Indra. (rls)