Categories Badung Pendidikan

6 Mahasiswa Teknik Sipil Udayana Wakili Indonesia ke Ajang Indonesian Young Scientist Association

Badung (Penabali.com) – Fakultas Teknik Sipil Universitas Udayana kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional melalui enam orang mahasiswa angkatan 2022. Prestasi tersebut diperoleh pada ajang Online Science Project Competition (OSPC) 2023 yang diselenggarakan Indonesian Young Scientist Association (IYSA).

OSPC merupakan ajang adu kemampuan para peneliti muda berusia 13-20 tahun dalam mempresentasikan hasil penelitian yang telah mereka lakukan. Enam orang ini terbagi dalam 2 kelompok kategori Physics and Engineering (PE) dan berhasil membawa pulang masing-masing medali perak dan perunggu. Perlombaan ini dimulai dari pengumpulan extended abstract pada tanggal 9 Maret 2023, pengumpulan full paper pada tanggal 14 Maret 2023, lalu puncaknya pada tanggal 5 April 2023.

Perjalanan panjang dilalui 2 kelompok yang diketuai Ni Made Astri Purni Nariswari dan Made Shasanka Khamani Pande. Kedua kelompok ini dibimbing Putu Cinthya Pratiwi Kardita. Penelitian yang dilaksanakan kedua tim telah dimulai sejak bulan Januari 2023.

Kelompok yang diketuai Astri membawakan topik yang berjudul “TACOPETS: Inovasi Block Dinding Berbasis Limbah”. Sedangkan, kelompok yang diketuai Shasanka membawakan topik yang berjudul “COMMA: Compost Maker sebagai Alat Pengolah Sampah Organik di tingkat Rumah Tangga”. Kedua topik ini diangkat berdasarkan jumlah sampah plastik dan sampah organik di Provinsi Bali yang semakin meningkat setiap tahunnya.

“Kami memulai tahap awal penelitian dengan melaksanakan pengujian bahan dan persiapan alat uji di laboratorium dibantu oleh kakak tingkat yang berasal dari Kelompok Studi Udayana Rekayasa (UREKA). Setelah bahan dan alat siap, kami lanjutkan ke tahap mixing dan pencetakan benda uji. Namun, masih ada beberapa kendala yang kami rasa perlu dikembangkan kedepannya yaitu pengolahan minyak jelantah sebagai bahan perekat agregat plastik, pasir tabas, dan serbuk bambu yang kami gunakan,” jelas Astri.

“Kalau dari kelompok kami tahap awalnya adalah melaksanakan desain alat COMMA itu sendiri. Kami merancang menggunakan aplikasi Sketch Up dan menentukan beberapa desain sebelum akhirnya disetujui oleh Bu Tiwi selaku dosen pembimbing. Setelah desain disetujui, kami melakukan perancangan alat sekaligus pengujian pembuatan kompos menggunakan cairan EM-4 yang nantinya akan berperan sebagai aktivator pengomposan sampah organik tersebut. Namun, proses pengomposan menggunakan COMMA masih perlu dikembangkan agar waktu yang dibutuhkan untuk memproses kompos lebih singkat,” tambah Shasanka.

Lolosnya enam orang mahasiswa ini otomatis akan mewakili Universitas Udayana dan Indonesia dalam ajang internasional pada event yang diselenggarakan IYSA.

“Saya berharap prestasi keenam orang ini dapat memberikan inspirasi kepada mahasiswa lainnya, khususnya mahasiswa baru, karena saya yakin bahwa kreativitas, kompetensi, kolaborasi mahasiswa dan dosen Teknik Sipil Universitas Udayana sangat baik dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Cinthya Pratiwi Kardita selaku dosen pembimbing dari kedua kelompok tersebut. (rls)

Sumber: https://www.unud.ac.id/