Buleleng (Penabali.com) – Permasalahan air pada desa di Buleleng Timur menjadi perhatian khusus Pemkab Buleleng. Menjawab permasalahan tersebut, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Buleleng bersinergi dengan Unit Pengelola Sarana (UPS) Air Minum Bondalem melakukan inovasi pengadaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang memasok listrik untuk pompa sumur air di desa tersebut.
Ditemui di ruang kerjanya, Senin (3/10/2022), I Putu Adiptha Eka Putra selaku Kepala Dinas PUTR Buleleng menerangkan bahwa inovasi PLTS ini menjawab permasalahan air di Desa Bondalem yang juga merupakan pilot project pengadaan PLTS di Kabupaten Buleleng. Tepatnya pada tahun 2017, setelah Dinas PUTR memasang PLTS pada luasan area 10,5 are dan akhirnya membuahkan hasil. Terbukti, setelah terpasang PLTS pembayaran listrik untuk operasional pompa yang sebelumnya mencapai 12 juta per bulannya, sekarang menurun 30% menjadi 8 juta per bulan.
Disinggung mengenai pemeliharaan dari PLTS yang sudah berjalan 5 tahun itu, pihaknya menjelaskan bahwa PLTS memiliki jam operasional yang efektif menyerap sinar selama 6 jam mulai dari pukul 09.00 sampai 16.00 Wita dan menghasilkan listrik 23 kVA.
Dalam rangka mengoptimalkan penyerapan sinar dan hasil energi listrik diperlukan pemeliharaan rutin berupa pemeliharaan ringan dengan melakukan pembersihan panel secara berkala dengan biaya pemeliharaan sekitar 500 ribu – 1 juta.
Di sisi lain, untuk pemeliharaan dalam konteks yang lebih berat pihaknya bekerja sama dengan pihak ketiga yaitu Schneider Electric untuk membantu penyediaan spare part, dan perbaikan sirkuit dari panel surya.
“Astungkara sudah 5 tahun berjalan belum ada kendala berarti untuk panel surya tersebut,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kadis Adiptha berharap agar bantuan untuk desa ini bisa menjadikan desa itu mandiri. Pihaknya menyebutkan akan bekerja sama dan berkolaborasi bersama seluruh stakeholder terkait, seperti pihak perbankan, pengusaha di daerah tersebut maupun pengusaha di luar daerah yang peduli terhadap daerah tersebut, dan CSR perusahaan.
Tidak hanya itu, kedepan dirinya juga ingin menyasar desa lain dan akan menerapkan penggunaan PLTS ini di seluruh SKPD di Kabupaten Buleleng untuk memfasilitasi kebutuhan listrik. Nantinya, di lingkup Pemerintah Kabupaten Buleleng dapat menerapkan energi yang bersih, aman, dan ramah lingkungan.
“Dengan adanya kolaborasi dari berbagai pihak, semua bisa ditangani dengan baik,” tandasnya.
Sejalan dengan Kadis Adiptha, Gede Ngurah Sadu Adnyana selaku Perbekel Desa Bondalem, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Pemkab Buleleng melalui Dinas PUTR Buleleng yang telah memberikan bantuan PLTS sehingga dapat menekan biaya operasional konsumsi listrik penggunaan pompa sumur pada Badan Usaha Milik Desa (BumDes) Bondalem.
Pihaknya menambahkan secara teknis, sumur yang dimiliki di Desa Bondalem sebanyak 5 titik, dan sekarang baru satu titik pompa sumur bor yang menggunakan pasokan listrik dari PLTS dengan melayani sebanyak 700 sambungan rumah (SR) di wilayah Celagi Bantas, Celagi Batur, dan Kelod Kangin dari total keseluruhan 2.069 pelanggan yang dimiliki. Dan untuk mendukung pelayanan operasional itu, pihak BumDes mempekerjakan 4 tenaga lapangan, 1 tenaga kasir untuk pungutan rekening, dan 1 tenaga tata usaha untuk pembukuan.
“Output yang dihasilkan dari pompa sumur yang dimiliki yaitu 4,4 m3/detik, dan air yang disalurkan ke saluran rumah tangga sudah dilengkapi meteran,” jelasnya.
Sadu mengharapkan bantuan PLTS ini agar berlanjut dan dapat melayani kebutuhan dari sumur bor lain yang dimiliki BUMDes Bondalem, sehingga dapat memberikan manfaat berupa peningkatan pendapatan bagi UPS Air Minum Desa Bondalem. (rls)