Sebanyak 75 paket produk pilihan dari UMKM dan 8 kelompok binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Bali, meramaikan kegiatan Pasar Gotong Krama Bali di Halaman BI Bali, Denpasar, Jumat (28/08/2020).
Pasar Gotong Royong Krama Bali ini juga merupakan implementasi dari instruksi Gubernur Bali melalui Surat Edaran Nomor 15036 Tahun 2020 bagi instansi vertikal maupun lembaga terkait, untuk dapat menyediakan tempat bagi UMKM khususnya yang bergerak di bidang komoditi pangan hingga kerajinan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho yang didampingi Gubernur Bali Wayan Koster, mengatakan penyelenggaraan pasar gotong royong ini merupakan salah satu perwujudan dari komitmen bersama dalam mendorong pemulihan ekonomi Bali, khususnya akibat pandemi covid-19.
Penurunan kinerja pariwisata telah menyebabkan penurunan daya beli masyarakat, sehingga berdampak pada menurunnya serapan produk UMKM lokal. Sehingga diharapkan dengan adanya kegiatan yang dilaksanakan secara rutin, aktivitas ekonomi baik penjualan maupun konsumsi masyarakat dapat terus berjalan, sehingga kesejahteraan akan tetap terjaga.
Sebagai wujud komitmen terhadap perkembangan UMKM, jelas Trisno, Bank Indonesia melaksanakan tugas pengembangan UMKM melalui pembinaan terhadap klaster-klaster pertanian, kelompok-kelompok kerajinan serta pariwisata, yang sebagian diantaranya hadir di kegiatan pasar gotong royong ini.
“Pendampingan kami lakukan secara end to end, yaitu dari hulu hingga hilir. Di sisi hulu, kami memberikan bantuan teknis peningkatan kapasitas di bidang budidaya seperti metode pertanian organik berbasis MA-11 hingga penyediaan bibit maupun saprodi,” jelas Trisno yang saat itu juga dihadiri Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Wayan Koster dan Cok Ace beserta undangan lainnya.
Tak hanya itu, Bank Indonesia juga melakukan pendampingan manajemen, organisasi, legalitas kelompok, keuangan, hingga pemasaran. Di era digital ini, Bank Indonesia Provinsi Bali mendorong UMKM untuk melakukan on-boarding menuju ekosistem daring (online), baik melalui sosial media, hingga marketplace.
“Kelompok-kelompok UMKM binaan ini juga telah kita arahkan untuk memiliki platform pembayaran berbasis QR Indonesia Standard (QRIS), sehingga bapak/ibu yang hadir di sini dapat melakukan scanning dompet elektronik pada kode QR yang ada di masing-masing UMKM apabila ingin bertransaksi,” tambahnya.
Dalam kegiatan pasar gotong royong ini, delapan kelompok binaan yang diundang membudidayakan tanaman pangan seperti beras, cabai, bawang merah, bawang putih, sayuran, ayam pedaging, dan petelor.
“Kami harap pegawai BI Bali bersa keluarga dapat membeli produk-produk pilihan dari UMKM,” harapnya.
Dengan kegiatan pasar gotong royong ini, Bank Indonesia berharap akselerasi program-program pengembangan produk lokal terus dikembangkan, diantaranya mendorong lebih banyak lagi petani tradisional dan UMKM terhubung dengan marketplace dan teknologi digital, mendorong peningkatan bansos pangan menggunakan produk lokal, mendorong lebih banyak penggunaan produk lokal di industri akmamin, internalisasi gerakan Cinta Produk Lokal bagi masyarakat Bali, dan mendorong kerjasama antar daerah.
Bagi UMKM, agar selalu optimis menghadapi kondisi saat ini, dan selalu melakukan inovasi dalam menjaga daya saing produk. Saya juga mengajak semuanya secara disiplin mematuhi protokol kesehatan demi menekan tingkat penyebaran covid-19 di Bali. Hal ini sangat penting, karena terkendalinya covid-19 merupakan kunci utama dibukanya kembali pariwisata yang menjadi tulang punggung perekonomian Bali,” tutup Trisno. (red)