Pengembangan dan penataan berbagai fasilitas di Pelabuhan Benoa, terus dikebut pengerjaannya, untuk memberikan pelayanan yang nyaman kepada pengguna jasa angkutan laut. Dan salah satu fasilitas yang kini sudah ada dan siap memberikan pelayanan adalah Bali Seamen’s Club – Port of Benoa.
Peresmiannya dilakukan Selasa (10/12/2019), di areal Pelabuhan Benoa, Denpasar. Peresmian Bali Seamen’s Club – Port of Benoa dihadiri Kepala Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan Benoa, Agus Maun, Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Bali, Presiden Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) bersama Sekjen DPP KPI Jakarta, Mathias Tambing dan I Dewa Nyoman Budiasa, The Honorable Representative of ITF Trust, Mr. Luca Tommasi, pihak Pelindo III, pihak Imigrasi, Polisi Air, Bea Cukai, KP3, Karantina, Distrik Navigasi Pelabuhan, pimpinan CIMA, INSA, ATLI, NSU, SPSI, para agen pengawakan, para diklat maritim, LPK-LPK Kapal Pesiar, serta Ketua Unit KPI Benoa Nyoman Nirka.
Bali Seamen’s Club Port of Benoa menyediakan berbagai fasilitas yang dapat memanjakan para pelaut yang hendak memanfaatkannya sebagai tempat istirahat ataupun aktivitas lainnya. Beberapa fasilitas tersebut diantaranya ada ruang relaksasi, bar dan restoran, fasilitas wifi, gift shop atau toko souvenir yang menjual aneka produk lokal Bali, shuttle bus dan fasilitas lainnya.
“Kita berharap dengan fasilitas tersebut para pelaut akan merasa nyaman saat memakai Bali Seamen’s Club ini. Kami sediakan juga meeting point, dan fasilitas untuk mentransfer uang,” jelas Ketua KPI Bali I Dewa Putu Susila.
Bahkan untuk memberikan layanan maksimal kepada pelaut, Bali Seamen’s juga akan membuat program visit atau kunjungan ke kapal pesiar saat bersandar di Pelabuhan Benoa.
“Program ini diperuntukkan bagi keluarga pelaut sehingga mereka bisa tahu begini lho keluarganya bekerja di kapal. Kami berusaha memberikan yang maksimal meski sadar ini hanyalah sentuhan kecil namun sangat besar manfaatnya bagi pelaut,” ujar Susila.
Ia juga mengatakan bahwa layanan ini didedikasikan untuk seluruh pelaut dunia yang menyinggahi Pelabuhan Benoa. “Jadi tak hanya untuk pelaut Indonesia saja,” kata Susila singkat.
Susila menegaskan, Bali Seamen’s Club Port Of Benoa melayani sepenuh hati tanpa ada diskriminasi baik dari sisi ras kebangsaan, warna kulit, suku, agama, dan bahasa.
“Kami welcome, dari mana pun pelaut itu berasal Bali Seamen’s Club Port of Benoa siap melayani dengan baik,” ucapnya.
Diungkapkan, penyediaan fasilitas di Bali Seamen’s Club Port of Benoa sudsh diatur dalam MLC 2006 Regulasi 4.4 dimana MLC 2006 ini sudah diberlakukan paksa dalam hal ini sudah diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia.
“Kami tentu sangat berterima kasih kepada Bapak Kepala KSOP Benoa karena telah menginjinkan KPI untuk mengambil tempat langsung di wilayah Pelabuhan Benoa sebagai refleksi sinergi yang baik dalam bentuk apresiasi dan dukungan nyata pemerintah terhada para pelaut.
“Pelaut adalah subyek vital dan bukan obyek pelengkap industri pelayaran,” sebut Susila.
Bali Seamen’s Club Port of Benoa, merupakan fasilitas pertama bagi pelaut yang dibangun di pelabuhan di Indonesia. Karena itu, Bali Seamen’s Club Port of Benoa dijadikan pilot project bagi pelabuhan-pelabuhan di Indonesia. Presiden KPI Prof. DR. Mathias Tambing, S.H., mengatakan setelah di Pelabuhan Benoa, fasilitas sejenis bagi pelaut ini akan dibangun dan dikembangkan di 3 pelabuhan kelas 1 yaitu di Makassar, Surabaya, dan Medan.
“Itu tahap pertama. Secara bertahap kita juga akan kembangkan di pelabuhan kelas dua. Jadi kalau kita akan bangun seamen’s club seperti ini di pelabuhan lain referensinya kita ambil dari sini (Pelabuhan Benoa, red),” ungkap Prof. Mathias. (red)