Dwijendra University menggelar seminar nasional yang bertajuk, “INOBALI Penyelarasan Perkembangan Teknologi 4.0 dengan Kearifan Lokal Nangun Sat Kerthi Lokal Bali”. Seminar dilaksanakan di kampus setempat, Jumat (20/12/2019).
Seminar nasional mendatangkan keynote speaker Gubernur Bali Wayan Koster yang diwakili Koordinator Kelompok Ahli Pembangunan Pemerintah Provinsi Bali Prof. Dr. drh. I Made Damriyasa. Dan pembicara dari Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Andalas Prof. Rudi Febriamansyah, M.Sc., PhD., Guru Besar Universitas Udayana Prof. Dr. I Nyoman Dharma Putra, M.Litt., dan Rektor Dwijendra University Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc., M.M.A.
“Seminar ini untuk menggali potensi dan inovasi teknologi dan penelitian yang sejalan dengan visi pembangunan Pemerintah Provinsi Bali yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” ujar Rektor Sedana.
Dikatakan juga, seminar ini menjadi wahana bagi kalangan akademisi dan praktisi untuk saling berbagi pengalaman dan hasil penelitiannya terkait teknologi namun tetap berlandaskan kearifan lokal.
“Hasil seminar ini nantinya bisa menjadi semacam rekomendasi kepada pemerintah untuk kepentingan mengambil kebijakan di masa datang,” ucapnya.
Sementara Prof. Rudi selaku Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Andalas mengungkapkan salah satu inovasi teknologi yang ia kembangkan adalah ‘smart farming’. Ia menerangkan, inovasi teknologi tersebut merupakan pengembangan teknologi di bidang pertanian yang menggunakan big data analysis karena sumber-sumber informasi kini mudah didapat.
“Petani di era sekarang pasti memiliki smartphone. Dari handphone-nya itu sudah ada berbagai informasi salah satunya cara produksi sampai cara memasarkan. Jadi petani kalau bertani tidak lagi menunggu penyuluh datang,” jelas Prof. Rudi.
Ia menambahkan dengan inovasi teknologi smart farming itu petani akan lebih mudah bekerja mengolah lahannya, panen, dan kemudian memasarkannya. Prof. Rudi menyatakan dengan smart farming petani akan makin cerdas dan mampu menjadi petani yang sukses.
Keynote speaker Gubernur Bali Wayan Koster yang diwakili Koordinator Kelompok Ahli Pembangunan Pemerintah Provinsi Bali Prof. Dr. drh. I Made Damriyasa menyatakan sangat mengapresiasi seminar nasional ini dalam pengembangan penelitian teknologi yang sejalan dengan visi Gubernur Bali Wayan Koster yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Disisi lain, Prof. Damriyasa mengatakan, saat ini topik research atau penelitian yang dilakukan perguruan tinggi tidak sinkron dengan agenda penelitian yang dilakukan pemerintah provinsi. Karena itu, terkait hal ini, maka Pemprov Bali akan menjembatani dengan membentuk Badan Research dan Inovasi.
“Dari RPJMD Pemprov Bali 2018-2023 kita turunkan kedalam agenda research apa yang mendukung pembangunan Bali lima tahun ke depan,” kata Prof. Damriyasa.
Untuk itu, topik penelitian yang akan ditawarkan Pemprov Bali kepada perguruan tinggi menekankan pada 5 bidang prioritas yaitu, sandang-pangan dan papan, pendidikan dan kesehatan, jaminan sosial dan ketenagakerjaan, tradisi adat seni dan budaya, serta bidang pariwisata dan infrastruktur.
“Lima bidang prioritas ini kita turunkan ke tema research yang ditawarkan ke perguruan tinggi. Nantinya hasil penelitian itu diharapkam ada tiga yaitu produk penelitian, produk inovasi, dan kajian rekomendasi pembangunan pemerintah lima tahun kedepan,” ulasnya. (red)