86 Lulusan SMK Kerja Di PLN
Jakarta. Atas kontribusi perusahaan terhadap pengembangan kompetensi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) melalui program vokasi, Perusahaan Listrik Negara (PLN) memperoleh penghargaan dari Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan. PLN menjadi satu-satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memperoleh penghargaan.
Penghargaan Peduli SMK disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pereknomian, Darmin Nasution didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, kepada General Manager PLN Pusat Pendidikan Dan Pelatihan (Pusdiklat) Wisnoe Satrijono pada gelaran Rembuk Pendidikan Kejuruan SMK di Jakarta, Rabu (5/12/2018).
Ada 5 industri penerima penghargaan Peduli SMK dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yaitu bidang industri otomotif, bidang industri kecantikan, bidang industri makanan dan minuman dan bidang industri listrik.
Mendikbud mengucapkan terima kasih atas kepedulian dunia usaha dan dunia industri (DUDI) terhadap pendidikan vokasi, terutama SMK.
“Kami mengapresiasi DUDI yang bersungguh-sungguh terlibat dalam penyusunan kurikulum SMK. Dengan kerja keras dan kerja sama yang baik antara DUDI dan pemerintah, diharapkan dapat menghasilkan lulusan SMK yang kompeten,” lanjut Mendikbud.
Sementara itu General Manager PLN Pusdikat Wisnoe Satrijono mengatakan PLN telah berupaya aktif sejalan dengan program pemerintah melalui kegiatan BUMN yang peduli pendidikan vokasi dan peningkatan daya saing generasi muda di Indonesia.
“Proyek ketenagalistrikan banyak dan tersebar. Membutuhkan SDM yang tidak sedikit dan harus kompeten di bidangnya. Sehingga Pembangunan yang ada berdampak positif terhadap penciptaan lapangan kerja khususnya lulusan SMK,” jelasnya.
Sejak tahun 2015 PLN telah melaksanakan kegiatan peningkatan kompetensi ketenagalistrikan bagi pengajar dan peserta didik SMK.
“Lulusan program vokasi SMK sudah ada yang diterima di PLN dan anak perusahaan. Ada 86 Siswa,” ungkapnya.
Selain PLN, peraih penghargaan Peduli SMK adalah L’Oréal Indonesia, PT. Astra Honda Motor, PT Sumber Alfaria Trijaya.TBL, dan Yamaha Motor Manufacturing Indonesia. (red)