PT Pegadaian (Persero) baru saja melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) bersama 34 mitra baik dari sektor pemerintahan, pendidikan, BUMN, swasta, pariwisata, dan organisasi di Bali, Kamis (16/01/2020), di Prime Plaza Hotel, Sanur, Denpasar. Kerjasama bisnis yang mengusung tema, “Sinergi Dalam Harmoni” tersebut bertujuan untuk memperkuat pasar dan sharing ekonomi antara keduabelah pihak.
Satu dari 34 mitra Pegadaian itu adalah Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali. Menurut Direktur Kerjasama dan Pemasaran ITB STIKOM Bali, I Made Sarjana, S.E., M.M., kerjasama ini sejatinya sudah berjalan sejak setahun lalu. Namun pengesahannya secara formal lewat penandatanganan baru dilakukan sekarang bersamaan dengan 33 mitra Pegadaian.
Salah satu wujud kerjasama itu, pada bulan November yang lalu, jelas Sarjana, ITB STIKOM Bali mengadakan seminar kwwirausahaan dan mengundang Pegadaian untuk memotivasi dan menyemangati mahasiswa untuk menjadi calon-calon investor maupun pengusaha milenial. Mahasiswa sangat antusias dan tertarik dengan model-model investasi atupun produk yang dimiliki Pegadaian, terutama investasi emas.
“Kami berharap Pegadaian nanti akan menjadi tempat bagi mahasiswa ITB STIKOM Bali untuk melakukan kerja praktek. Jadi bisa bantu mahasiswa mengembangkan sistem-sistem yang dibutuhkan oleh Pegadaian untuk meningkatkan kinerja Pegadaian dalam melayani masyarakat,” ujar Sarjana didampingi Rektor ITB STIKOM Bali, Dadang Hermawan, usai acara penandatanganan, Kamis (16/01/2020) malam kemarin.
Ditambahkan Sarjana, sebagai perguruan tinggi yang bergerak di bidang teknologi dan bisnis, kolaborasi bisnis antara ITB STIKOM Bali dengan PT Pegadaian (Persero) akan memberi manfaat khususnya bagi internal ITB STIKOM Bali.
“Karena kini kami adalah institut yang bergerak di bidang teknologi dan bisnis maka disini jelas STIKOM Bali akan memberikan sumbangan dalam hal membangun sistem untuk bisa meningkatkan kinerja berbasis digital. Jadi itu yang akan kita kembangkan,” ucapnya.
Sementara itu, Rektor ITB STIKOM Bali, Dadang Hermawan, mengatakan kolaborasi dunia usaha dengan akademisi mutlak harus dilakukan.
“Ini jadi momentum paling pas untuk memulai bagaimana menggelorakan kolaborasi antara lembaga pendidikan dan industri agar tidak terjadi sekat antara yang dibutuhkan dunia usaha dengan yang dihasilkan perguruan tinggi,” ungkap Dadang. (red)