Serangkaian HUT ke-47 PDI Perjuangan, DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali mengadakan kegiatan sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS yang dilaksanakan serentak oleh DPC di 9 kabupaten/kota se-Bali melibatkan 6.800 generasi milenial yang merupakan siswa-siswi tingkat SMP dan SMA se-Kota Denpasar.
Di tingkat provinsi, sosialisasi yang mengangkat tema “Penyelamatan Generasi Muda dari Bahaya Narkoba dan HIV/ AIDS untuk Mewujudkan Generasi Muda yang Sehat Sesuai dengan Kearifan Lokal Jana Kerthi” diadakan di kantor DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, Sabtu (07/03/2020). Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali Wayan Koster bersama istri Ny. Putri Suastini Koster turut hadir.
Wayan Koster yang juga Gubernur Bali pada kesempatan tersebut menitipkan pesan kepada ratusan generasi muda yang hadir agar lebih fokus pada pendidikan dengan sekolah demi membahagiakan orang tua. Cara berbakti dan membahagiakan orang tua, keluarga, dan lingkungan adalah dengan menjauhi serta memahami bahaya narkoba dan HIV/AIDS.
“Bali yang terbuka untuk menerima banyak pihak termasuk wisatawan menjadi sasaran empuk bagi perdagangan aktif obat-obatan terlarang, sehingga penting dilakukan sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba dan pencegahan HIV/AIDS,” kata Koster.
Koster menambahkan kegiatan ini merupakan implementasi dari Rakernas I PDI Perjuangan yang didalamnya bertujuan untuk mengupayakan pembangunan prioritas guna mewujudkan generasi muda yang sehat sesuai dengan kearifan lokal Jana Kerthi.
Kegiatan sosialisasi ini menghadirkan tiga orang narasumber, yakni Kepala BNN Provinsi Bali Brigjen Pol. I Putu Gede Suastawa dengan menyertakan satu testimoni dari mantan pengguna Napza yaitu Yusuf Rey Noldi yang memberikan pemahaman tentang bahaya menggunakan narkoba.
Narasumber kedua adalah A.A Ngurah Patria Nugraha, juga membawa satu testimoni tentang bahaya HIV/AIDS oleh ODHA yaitu Yurike Ferdinandus yang membawakan materi tentang bahaya HIV/AIDS.
Dan narasumber ketiga membawakan materi bahaya HIV/ AIDS oleh Ny. Putri Suastini Koster, sekaligus memberikan pemahaman bahaya menikah muda saat belum matang hanya karena pergaulan bebas.
“Karena nantinya hanya akan menimbulkan penyesalan, apalagi sampai mengakibatkan putus sekolah,” ujar istri orang nomor satu di Pemprov Bali ini.
Pada kesempatan ini Ny. Putri Suastini Koster berpesan kepada setiap generasi muda agar memilih pergaulan yang baik dan sehat untuk mewujudkan masa depan yang cerah.
“Daripada menghabiskan waktu untuk hal tidak berguna, lebih baik mengisi diri dengan belajar dan memperkaya kreativitas,” pesan perempuan yang juga seniman multi talenta ini.
Tak hanya mengingatkan generasi muda soal usia matang pernikahan dan selektif dalam bergaul, perempuan yang populer dipanggil Bunda Putri ini juga berpesan untuk menghindari sejauh mungkin narkoba. Karena itu, peran keluarga sangat penting untuk mengedukasi putra putrinya dari pengaruh pergaulan bebas yang cenderung mengarah ke yang negatif termasuk menjauhkan mereka dari penyalahgunaan narkotika.
“Ketika anak-anak diintip narkoba, dan HIV/AIDS mengintai, maka dipastikan pemimpin bangsa ke depan berkurang satu lagi. Untuk menghindari itu maka secara dini kita wajib mempelajari dan memahami semua yang berkaitan dengan narkoba dan HIV/AIDS,” ujar perempuan asal Padangsambian, Denpasar ini. (red)