Categories Berita Denpasar Inovasi

“Kebun Sayuran Rakyat”, Kader Banteng Moncong Putih Denpasar Tanam Aneka Macam Sayuran di Rumah Besar Nasionalis DPC PDIP Denpasar

Satu lirik yang dinyanyikan grup band Koes Ploes, bahwa “tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman”, mengingatkan kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa bumi persada nusantara ini sangat subur dengan beraneka ragam potensi alamnya.

Berangkat dari alasan itulah, kader-kader PDI Perjuangan Kota Denpasar berinisiatif menyulap lahan tak produktif di halaman belakang Sekretariat DPC PDI Perjuangan Kota Denpasar untuk ditanami aneka macam sayuran sehingga lahan yang sempit ini menjadi produktif dan bermanfaat.

Tak hanya ditanami sedikitnya 10 jenis tanaman sayuran, di Rumah Besar Nasionalis PDI Perjuangan Kota Denpasar ini, juga ditanami tanaman hias seperti anggrek.

“Sejak Mei lalu kami sudah rancang dan awal Juni kami mulai bercocok tanam, bahkan kemarin kami sudah panen sekaligus kami masak bersama kader yang lain,” ujar Bendahara DPC PDI Perjuangan Kota Denpasar, Ketut Suteja Kumara, disela acara penutupan rangkaian Bulan Bung Karno, Selasa (30/06/2020), di Sekretariat DPC PDI Perjuangan Kota Denpasar.

Suteja Kumara menjelaskan, beberapa jenis sayuran yang ditanam diantaranya kangkung, bayam, terong, dan cabe. Dengan konsep urban farming, sebuah konsep memindahkan pertanian konvensional ke pertanian perkotaan, Suteja Kumara berharap kebun sayuran rakyat PDI Perjuangan ini akan ditiru oleh masyarakat Kota Denpasar sehingga kebutuhan pangan masyarakat bisa tercukupi terlebih di masa pandemi covid-19.

“Dengan memanfaatkan lahan sempit atau urban farming ini, PDI Perjuangan mengharapkan program ini dapat diketoktularkan oleh seluruh jajaran partai hingga ke tingkat anak ranting dan juga masyarakat luas sehingga kedaulatan pangan kita bisa kita pertahankan,” ucap Suteja Kumara yang juga Ketua Komisi I DPRD Kota Denpasar.

Dalam rangkaian kegiatan Bulan Bung Karno tahun 2020, ada satu kegiatan yang dilombakan yaitu lomba video pemanfaatan pekarangan rumah oleh Tim Penggerak PKK.

Sejalan dengan kebun sayuran rakyat ini, tentu pemanfaatan lahan pekarangan rumah dengan ditanami berbagai jenis sayuran dapat mewujudkan kedaulatan pangan di tingkat rumah tangga.

Ditempat yang sama, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede mengatakan memanfaatkan lahan sempit seperti di perkotaan untuk bercocok tanam dengan konsep urban farming akan sangat membantu meringankan beban ekonomi masyarakat.

“Saat bahan pangan seperti sayuran tersedia di rumah yang kita tanam sendiri ini tentunya tidak perlu lagi membeli di pasar, yang sudah tentu dapat meringankan beban ekonomi keluarga,” ucap pria yang lebih dikenal dengan panggilan Turah Gede.

Apalagi kata politisi dari Puri Agung Pemayun, Kesiman ini, pemikiran Bapak Proklamator RI Bung Karno yang menyebutkan bahwa tanah Indonesia sangat subur dan kaya akan keaneragaman hayati. Potensi alam yang berlimpah ini seharusnya diimplementasi dengan kegiatan bertani. Terlebih dalam sebuah buku resep Mustika Rasa Warisan Bung Karno tercantum ribuan aneka resep nusantara pangan pengganti bahan pokok beras.

“Di sekitar kita ada singkong, jagung, ketela, dan lainnya sebagai bahan pangan pengganti beras, jika itu bisa kita optimalkan maka sejatinya bangsa kita tidak akan kekurangan pangan,” ungkap Turah Gede yang juga Ketua DPRD Kota Denpasar.

Karena itu, PDI Perjuangan dengan konsep urban farming mulai memanfaatkan lahan-lahan sempit di perkotaan untuk ditanami beraneka macam bahan pangan menjadi sebuah kebun sayuran rakyat.

“Disini kami tak hanya menanam sayuran tapi juga ada tanaman hiasnya. Jadi kami kombinasikan dan kami pelihara betul sehingga memberi manfaat untuk memenuhi kebutuhan pangan. Program ini juga kami instruksikan kepada seluruh jajaran kader partai di Denpasar agar memanfaatkan lahan kosong di lingkungannya menjadi lahan yang lebih produktif,” harap politisi senior PDI Perjuangan ini. (red)