Pemkot Denpasar bekerjasama dengan Majelas Madya Desa Adat Kota Denpasar melaksanakan upacara Pengelukatan Suda Mala yang dipusatkan di Pantai Matahari Terbit, Sanur, Denpasar yang bertepatan dengan Banyu Pinaruh, Minggu (5/7/2020). Upacara Pengelukatan Suda Mala dipuput Ida Pedanda Putra Sari Arimbawa dari Griya Tegal Sari, Denpasar.
Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, masyarakat yang hadir dibatasi, termasuk mewajibkan penggunaan masker, jaga jarak dan tidak berkerumun.
Kabag Kesra Setda Kota Denpasar, Raka Puwantara upacara ini selain upaya penyucian diri dan alam semesta sebagai rangkaian dari hari Saraswati, juga sekaligus upaya niskala yang ditempuh Pemkot Denpasar dengan memohon kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa agar selalu diberikan jalan kelancaran dalam mempercepat penanganan covid-19 di Bali, khsusunya Kota Denpasar.
Upacara pengelukatan Suda Mala dilaksanakan dengan konsep segara lan gunung. Dimana, pada pagi harinya pukul 07.00 Wita sudah dilaksanakan upacara Pamlehpeh lan Peneduh Jagat di Pura Pengubengan, Besakih yang diempon Pemkot Denpasar.
Selanjutnya pukul 11.00 Wita, dilaksanakan upacara Pengelukatan Suda Mala di Pantai Matahari Terbit, Sanur. Dimana, tirta dari Pura Pengubengan dipendak menuju tengah segara (tengah laut) untuk diupacarai dan disatukan sehingga menjadi Tirta Pengelukatan Suda Mala.
Setelah pelaksanaan upacara di Pantai Matahari Terbit usai, tirta langsung dipundut ke masing-masing kecamatan, diteruskan ke bendesa Adat untuk selanjutnya dibagikan kepada masyarakat melalui banjar Adat yang kemudian dilakukan pengelukatan di rumah masing-masing.
“Kita memohon dan ngrastiti bhakti kepada Ida Sanghyang Widi Wasa agar covid-19 segera bisa diatasi dan merana virus ini segera hilang, sehingga keadaan dapat kembali normal, masyarakat bisa kembali produktif dan aman covid-19 di masa pandemi ini,” harap Raka Puwantara. (red)