Ditengah keprihatinan bangsa Indonesia atas wabah pandemi covid-19, ditunjukkan lembaga pendidikan tinggi Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali yang merayakan ulang tahunnya yang ke-18 secara sederhana, Senin (10/08/2020), di aula kampus ITB STIKOM Bali, Jl. Raya Puputan No. 86 Renon, Denpasar. Perayaan dilaksanakan dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan cegah covid-19.
Tema Dies Natalis ke-18 ITB STIKOM Bali tahun ini yakni, “18 Tahun Kerja Kita, Kolaborasi Anak Bangsa Untuk Negeri”, menggambarkan perjalanan ITB STIKOM Bali sejak berdiri tanggal 10 Agustus 2002.
Puncak Dies Natalis ke-18 hanya dihadiri kalangan pejabat struktural ITB STIKOM Bali dan pimpinan STIKOM Bali Group. Meski demikian pihak panitia telah menyediakan siaran langsung melalui channel khusus Stikomers TV yang bisa diakses dari seluruh dunia.
Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan mengatakan, pada usia yang ke-18 STIKOM Bali sudah diakui oleh berbagai kalangan, baik instansi negeri maupun swasta. Hal tersebut ditunjukkan dari berbagai indikator. Antara lain, pertama, saat ini tercatat tidak kurang 5.500 mahasiswa, di luar calon mahsiswa baru yang sudah registrasi hingga Sabtu, 08 Agustus 2020 sebanyak 990 orang.
Indikator kedua, jumlah alumni hingga wisuda ke-26 walaupun pelaksanaannya masih tertunda sebanyak 6.708 dan tersebar di semua instansi pemerintah, BUMN dan swasta, bahkan sebagian alumni terjun sebagai pengusaha. Dan indikator metiga, ditengah pandemi covid-19 untuk pembelajaran daring menggunakan microsoft teams yang tidak terbatas sehingga dapat digunakan oleh beberapa dosen secara bersamaan di beberapa kelas dan tidak bayar lagi.
Indikator lainnya adalah menyangkut mutu. Dadang Hermawan mengungkapkan, demi menjaga kualitas penjaminan mutu di ITB STIKOM Bali, sejak 14 tahun lalu sudah menggunakan sistem penjaminan mutu internal yang sudah tersertifikasi secara internasional melalui ISO 90001-2000, yang kemudian diperbaharui dengan ISO 9001-2008 dan saat ini dengan ISO 90001-2015
Menurutnya, salah satu tugas dari bagian penjaminan mutu ini adalah setiap semester melakukan survey kepuasan kepada mahasiswa, alumni, orang tua, dunia usaha, dosen dan tenaga kependidikan.
“Hasil survey tingkat kepuasan mahasiswa menunjukkan hasil 74,59 persen, atau meningkat dari tingkat kepuasan mahasiswa sebelumnya yakni 73,36 persen,” terangnya.
Mengenai tenaga dosen, Dadang mengatakan saat ini 10 dosen sudah menyelesaikan progam Doktor, dan 12 dosen lagi sedang menempuh pendidikan doktoral di dalam dan luar negeri.
ITB STIKOM Bali juga menjalankan fungsi sosialnya membantu pemerintah mencerdaskan anak bangsa dengan pemberian beasiswa kepada mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Selama kurun waktu 7 tahun terakhir, ITB STIKOM Bali telah mengeluarkan beasiswa sebesar Rp.6,5 miliar kepada 635 orang mahasiswa kurang mampu yang rinciannya 95 persen diterima mahasiswa dari 9 kabupten/kota se-Bali dan 5 persen untuk mahasiswa dari luar Bali.
Sejak pandemi covid-19 mulai mewabah pada bulan Maret 2020, sejak saat itu ITB STIKOM Bali telah menerapkan perkuliahan tatap muka secara daring. Bahkan saat ini untuk kuliah kelas percepatan, juga menggunakan daring dan diikuti 103 mahasiswa, baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri yakni Jepang.
Pada kesempatan ini, Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti (WDS) Prof. Dr. I Made Bandem, MA., mengatakan semua prestasi yang dijelaskan Rektor Dadanf Hermawan karena ITB STIKOM Bali yang pertama memulai pembelajaran secara daring.
“Karena kita-lah yang memiliki kekuatan di bidang IT. Sementara kampus-kampus lain baru memulainya,” sebut Prof. Bandem yang juga penggiat seni budaya ini.
Mantan Rektor ISI Jogja ini juga mengapresiasi pembukaan program studi (Prodi) baru yakni Prodi Bisnis Digital di ITB STIKOM Bali dan sudah mendapat akreditasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sejak bulan Januari 2020. Disebutkan, di era sekarang ini dan ke depannya, Prodi Bisnis Digital dengan konsentrasi Bisnis Kuliner, Bisnis Perpajakan, Bisnis Seni Pertunjukan dan Binsis Marketing, akan sangat dibutuhkan oleh dunia usaha.
“Khusus untuk konsentrasi Bisnis Seni Pertunjukkan lahir karena dewasa ini ada perubahan paradigma di bidang seni, yakni yang semula art to art atau seni untuk seni tetapi kini berkembang menjadi seni untuk pasar atau art to market, malah berkembang lagi menjadi seni untuk stakeholder,” imbuh Prof. Bandem.
Sementara itu, peringatan puncak Dies Natalis ke-18 ITB STIKOM Bali ditandai pemotongan tumpeng oleh Ketua Yayasan WDS Drs. Ida bagus Dharmadiaksa, M.Si., Ak. Dalam acara ini juga dirangkaikan hari lahir Rektor Dadang Hermawan yang juga pada 10 Agustus. (rls)