Dari Talkshow Iwapi Bali, Agek Parwati: “Bela beli produk UMKM Bali ekonomi bergeliat”

DPD Iwapi (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) Provinsi Bali bekerjasama dengan Pusat Studi Undiknas, Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) “PangPadePayu”, dan Perempuan Indonesia Maju, mengadakan talkshow secara virtual dengan topik “Sinergi Untuk Negeri, Ekonomi Bergeliat UKM Bangkit”, Jumat (21/08/2020).

Talkshow yang digelar untuk menyemarakkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 Tahun 2020, menghadirkan 6 orang pembicara. Yaitu Ni Luh Putu Gunatri selaku KPRK-Ketua Kelompok Panji Sakti Buleleng, Dr. Anak Agung Ayu Tini Rusmini Gorda, S.H., M.M., M.H., selaku Ketua KPRK, Ni Luh Putu Santi Arini dari KPRK-Ketua Kelompok Bungan Sandat Tabanan, Ni Wayan Agek Parwati Asih, S.Pd., M.Pd., CH., sebagai Wakil Ketua Umum I DPD Iwapi Bali, Lana T. Koentjoro, S.H., selaku Ketua Perempuan Indonesia Maju, dan pembicara Dr. Ni Putu Nina Eka Lestari, S.E., M.M., sebagai Ketua Pusat Studi Kajian Ekonomi Undiknas. Talkshow ini dimoderatori Anak Agung Mia Intentilia, S.IP., M.A.

Dalam acara talkshow virtual ini salah satu pembicara, Ni Wayan Agek Parwati Asih membawakan materi “Upaya Meningkatkan Bela Beli Produk UKM”.

Menurut Parwati Asih, perempuan memainkan peranan yang sangat penting dalam mengelola urusan domestik rumah tangga, dan juga ikut menopang perekonomian keluarga. Terlebih di masa pandemi covid-19 saat ini dimana seluruh sektor terkena imbasnya. Kepala keluarga (suami, red) sebagai pencari nafkah di keluarga juga akan sangat berat untuk menghidupi keluarga.

“Disinilah peran perempuan membantu ekonomi keluarga. Entah dia bekerja formal maupun informal,” kata perempuan yang akrab dipanggil Agek Parwati melalui sambungan online-nya.

Perempuan yang juga Dirut CV. Jenget Prabhu ini mengungkapkan, bagi pelaku UMKM, pandemi covid-19 telah melumpuhkan produktivitas usaha. Mulai dari bahan baku yang terbatas, order atau pesanan menurun, penjualan menurun, kredit macet, permodalan sehingga imbasnya tidak mampu membayar gaji karyawan, tidak mampu membayar BPJS.

“Habis nafas pengusaha, gak bisa bayar operasional dan akhirnya PHK karyawan,” ungkapnya dengan nada sedih.

Melihat kondisi yang memprihatinkan ini Agek memberikan beberapa tips UMKM menghadapi new normal dalam kondisi covid-19. Menurutnya, target market harus jelas dari produk yang disasar, membuat harga spesial agar lebih terjangkau. Selain itu, produk yang dijual juga sesuai kebutuhan konsumen.

Soal pemasaran, Agek juga menyarankan agar memaksimalkan digital marketing sebagi strategi pemasaran.

“Lakukan pencatatan, benahi administrasi untuk evaluasi, fokus pada pengiriman produk, dan efisiensi, dan terpenting lagi tetap jalankan protokol kesehatan disiplin agar kita bisa mencegah penyebaran covid ini sehingga pandemi ini kita kendalikan dan ekonomi mulai bangkit kembali,” ujar perempuan tiga anak ini.

Menurut Agek, UMKM memilki kontribusi sangat besar untuk tegaknya perekonomian. Untuk itu, kata Agek, salah satu cara agar perekonomian terus bertahan ditengah pandemi covid-19 adalah semua lapisan masyarakat bekerjasama untuk menyokong UMKM, dimulai dari langkah kecil yang bisa dilakukan oleh siapa saja, yaitu dengan membela dan membeli produk- produk UKM dan UMKM.

“Kita bersama-sama bela beli produk UMKM Bali diantaranya dengan penyertaan produk UMKM pada setiap event, seluruh lapisan masyarakat juga wajib menggunakan produk UMKM. Dengan begitu kita tak hanya menggerakkan ekonomi tapi juga turut membantu pelaku usaha kecil dan menengah,” sebutnya.

Di era new normal, lanjutnya, bela beli produk UMKM bisa dilakukan dengan membuka sentra UMKM dan pameran berkala untuk masyarakat bisa langsung bela beli produk UMKM. Menggalakkan lagi pelatihan dan pembinaan UMK Go Digital, sehingga bisa memanfaatkan platform digital untuk memasarkan produk/jasa.

Agar produk UMKM dilirik dan diminati pasar, maka produknya juga harus variatif, inovatif, dan kreatif sesuai kebutuhan yang dibutuhkan pasar. Untuk mencapai itu, pemerintah dan perbankan diharapkan turut membesarkan produk-produk unggulan UMKM.

“Masyarakat harus mulai bangga dan mempercayai produk-produk UMKM,” tegas Agek yang juga Guru BK SMK Teknologi Nasional, Denpasar. (red)