Categories Nasional Politik

HUT ke-19 Partai Demokrat Dirayakan Sederhana, AHY: “Bersama kita kuat, bersatu kita bangkit”

Partai Demokrat baru saja memperingati HUT-nya ke-19 tanggal 9 September 2020. Namun, peringatan tahun ini tidak ada perayaan ataupun temu kader secara tatap muka dan dalam suasana suka cita. Hal ini dilakukan karena suasana batin dan keprihatinan Partai Demokrat ditengah perjuangan bangsa Indonesia menghadapi pandemi covid-19 yang sampai saat ini kasusnya belum kunjung menurun.

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono dalam pidato politiknya di HUT ke-19 Partai Demokrat mengungkapkan bahwa situasi pandemi ini diyakini sebagai wake-up call, peringatan yang menghentak, dan membangunkan kesadaran sebagai manusia yang penuh kekurangan, dan kelemahan.

Ia mengatakan, selama ini kita larut dalam kencangnya arus perkembangan informasi, dan teknologi, dan terlalu sibuk dengan kompetisi global, yang tiada akhir. Bahkan ada kalangan yang beranggapan bahwa dengan kemajuan teknologi, manusia bisa berbuat apa saja.

“Sadar atau tidak, semua itu membuat kita jumawa dan takabur, seolah menjadi penguasa dalam kehidupan ini,” ujar putra sulung Presiden ke-5 RI, Susilo Bambang Yudhoyono ini.

Sejarah mencatat, ketika wabah covid-19 yang mematikan ini merebak pertama kali di Wuhan, masih menyepelekan fakta yang ada, meski kasus bermunculan di banyak negara, termasuk yang ada di depan mata.

“Dalam kesempatan ini, izinkan saya mengajak para kader, dan keluarga besar Demokrat, untuk bersama-sama melakukan refleksi dan bertafakur bersama. Musibah yang kita hadapi ini, nyata. Siapapun bisa menjadi korbannya. Maka dari itu kita perlu saling berbagi rasa, dan empati, lebih bersatu dan kuat lagi mengatasinya. Jangan biarkan, satu pun diantara kita, dan juga rakyat, menanggung bebannya sendiri,” ucap AHY secara virtual kepada seluruh kader Demokrat di seluruh Indonesia.

AHY lalu menyebut ada 3 hal besar yang berkaitan dengan pesan dan ajakan ini.

Pertama, dalam mengatasi krisis besar saat ini, pilihan yang diambil adalah menyelamatkan hidup manusia, dan memulihkan ekonomi sebagai satu kesatuan yang utuh.

Kedua, dalam mengatasi pandemi covid-19, dan krisis ekonomi ini, tentu kita pilih kebijakan dan tindakan yang tepat, yang benar-benar bisa mendatangkan keberhasilan.

Dan ketiga, kita merasakan kurangnya kerukunan dan kebersamaan diantara sesama komponen bangsa, termasuk ketika sedang menghadapi krisis saat ini.

“Kuncinya adalah kebersamaan. Sebagaimana orang bijak mengatakan kalau ingin cepat lakukan sendiri tetapi kalau ingin sukses, lakukan bersama-sama,” tegasnya.

Berdasarkan data WHO, jumlah kasus covid-19 di seluruh dunia mencapai lebih dari 31 juta dengan angka kematian mendekati satu juta jiwa. Sementara di Indonesia, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, terdapat lebih dari 250 ribu kasus; dengan angka kematian mendekati 10 ribu jiwa. Angka ini masih terus bertambah, sedangkan vaksin yang teruji belum juga ditemukan.

“Meskipun pesan ini secara khusus, saya tujukan kepada para kader, dan keluarga besar Partai Demokrat, tetapi para kader juga bisa mengajak saudara-saudara kita yang lain, rakyat Indonesia yang kita cintai bersama. Ajakan yang tulus untuk memperkuat barisan, bahu-membahu, dan tolong menolong. Motto besar yang perlu kita angkat tinggi-tinggi adalah bersama kita kuat, bersatu kita bangkit, disertai tekad, dan semboyan kita bersama, masa kini krisis teratasi masa depan kehidupan bangsa aman,” tutupnya. (red)