Categories Denpasar Sosial Budaya

Simpatisan JRX Bagikan 500 Ikat Sayuran dan Nasi Bungkus sambil Gaungkan Semangat Kebhinekaan

Peringatan Hari Sumpah Pemuda dijadikan momentum bagi simpatisan JRX SID untuk terus menggalang solidaritas kemanusian, kendati JRC kini tengah menjalani atas dugaan penghinaan dan ujaran kebencian yang diunggah di media sosial.

Sejumlah simpatisan JRX berkumpul di dekat titik nol kilometer tepatnya di kawasan Patung Catur Muka Denpasar, Rabu (28/10/2020). Mereka membawa beberapa keranjang sayuran segar dan nasi bungkus lalu membagikannya kepada masyarakat yang melintas.

Pembagian 250 ikat sayuran segar dan 250 nasi bungkus tersebut berlangsung singkat sekitar 20 menit. Salah seorang warga menyampaikan terima kasih atas aksi solidaritas simpatisan JRX.

“Semoga Jerink segera bebas nggih”, ucap seorang ibu sambil menerima sepaket sayuran segar.

Ngurah Jesen selaku koordinator kegiatan menyampaikan bahwa dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda, simpatisan JRX SID melakukan kegiatan bagi-bagi pangan gratis kepada masyarakat sebagai wujud kepedulian pemuda ditengah wabah pandemi covid-19. Cara semacam ini menurut Jesen, juga bagian dari sika nasionalisme pemuda didalam membantu meringankan beban masyarakat.

“Banyak masyarakat yang kesusahan di masa pandemi ini, untuk itu kami mengumpulkan dana secara swadaya untuk kegiatan ini karena sebagai pemuda kita harus bertindak nyata menghadapi masa sulit ini,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan tentang pribadi seorang JRX yang sangat menghargai kebhinekaan dan menjunjung toleransi.

“JRX saat ini ditahan dengan UU ITE yang katanya mencemarkan nama baik dan melakukan ujaran kebencian atas dasar SARA. Padahal seorang JRX itu sangat menghargai kebhinekaan dan toleransi, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dari karya-karya lagunya yang diminati banyak orang. Salah satunya yang terkenal lagu Kuat Kita Bersinar yang mengajak kita membangun dunia dalam perbedaan,” jelasnya.

Dijelaskan, jika pribadi seorang I Gede Ari Astina alias JRX merupakan pribadi yang selalu menggaungkan tentang asas toleransi, pluralisme dan semangat kebhinekaan.

Ia menampik tuduhan bahwa dalam postingan yang diunggah oleh JRX itu bermuatan ajakan untuk membenci suku, ras dan antar golongan seperti yang didakwakan dalam persidangan.

“Bagaimana mungkin seorang JRX yang mempunyai latar belakang sangat menghargai kebhinekaan itu dianggap memprovokasi suku, agama, ras dan antar golongan. Padahal di setiap panggung dan kesempatannya JRX selalu menyerukan agar kita selalu saling rangkul tanpa membedakan suku agama, dan ras,” tuturnya. (red)