Sebagai kota budaya, Denpasar sejatinya bisa lebih banyak membangun dan mengembangkan desa wisata. Kendati secara demografi penduduknya heterogen, tak menutup kemungkinan pengembangan desa wisata bisa diwujudkan.
Hal itu dikemukakan Calon Walikota Denpasar Gede Ngurah Ambara Putra saat bertatap muka dengan pendukung dan relawan Paslon Amerta di kediaman kader Golkar I Wayan Sugiarta Jl. Pulau Kawe Denpasar, Minggu (08/11/2020) malam kemarin.
“Kota Denpasar sangat memungkinkan kembangkan itu (desa wisata, red) tentunya dengan melibatkan masyarakatnya sebagai pelaku. Saya yakin jika ini dikembangkan akan mendongkrak PAD Denpasar,” ujar Ngurah Ambara.
Ia melihat, pertumbuhan pariwisata khususnya di Denpasar berkembang pesat. Hanya saja kurang terjadi pemerataan yang berkeadilan bagi warganya.
“Dalam hal ini saya menganut teori pertumbuhan dengan pemerataan jadi pemerataan tersebut yang lebih saya konsentrasi,” jelas Cawali Ngurah Ambara yang di Pilwali Denpasar tahun 2020 berpasangan dengan Made Bagus Kertha Negara sebagai Calon Wakil Walikotanya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, kata Ngurah Ambara, peran aktif masyarakat di desa akan dioptimalkan. Mereka akan dilatih hospitality atau pelayanan kepada wisatawan, menggali lebih dalam lagi potensi di desa baik adat, tradisi, seni dan budayanya.
“Disana kita juga bisa membangun pusat-pusat kuliner tradisional Bali khususnya lagi makanan khas Kota Denpasar. Infrastruktur juga pasti akan berkembang disana semisal kamar untuk wisatawan yang telah disertifikasi sehingga standar bagi pariwisata,” tutur Ngurah Ambara.
Dengan membangun desa wisata tentunya penggalian adat, tradisi, seni dan budaya di wilayah tersebut bisa muncul kembali.
“Di luar itu, kita akan bangun pusat industri kreatif bagi warga Denpasar khususnya generasi milenial. Dengan demikian tak hanya potensi adat yang tergali tapi aktivitas anak muda milenial juga ikut muncul,” jelasnya. (red)