Ada yang berbeda saat acara malam penyambutan tahun baru yang berlangsung di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, pada Senin malam (31/12). Situasinya sedikit berbeda karena yang sekarang berlangsung dalam suasana yang lebih khidmat. Jika pada tahun lalu suguhan flash mob mengambil tema “Sounds of Miracle” menjadi puncak suguhan bagi para penumpang, namun pada acara penyambutan malam pergantian tahun kali ini, acara Do’a bersama menjadi tema besarnya.
Acara doa bersama di malam pergantian tahun yang digelar di Terminal Internasional tersebut, dilangsungkan bersama Komunitas Bandar Udara, tamu undangan, beserta para penumpang. Turut hadir Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B. Pramesti, serta Direktur Utama PT. Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi.
General Manager PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi, dalam sambutannya memaparkan alasan dibalik tema besar acara. “Menjelang paripurnanya tahun ini, cukup banyak duka yang dialami oleh negeri ini. Musibah kecelakaan yang melibatkan pesawat udara, serta bencana alam yang melanda, menjadi pengingat bagi kita untuk menundukkan kepala sejenak untuk berempati bagi saudara-saudara kita yang tertimpa musibah,” ujar Yanus.
Senada dengan Yanus, Faik Fahmi turut mengajak para tamu untuk turut berempati atas musibah yang terjadi sepanjang 2018. “Marilah kita sejenak berdoa untuk saudara-saudara kita di seluruh Indonesia yang terkena musibah bencana alam pada sepanjang tahun 2018,” ucap Faik dalam sambutannya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi kinerja manajemen Bandar Udara. “Saya sangat apresiasi apa yang telah dilakukan selama ini. Semoga Tuhan memberikan kekuatan kepada kita untuk menghadapi cobaan, dan memberikan kita kekuatan untuk mengelola Bandar Udara ini menjadi yang terbaik,” ujarnya.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, acara pelepasan dan penyambutan penumpang menjadi puncak acara pergantian tahun di Bandar Udara. Pesawat Emirates dengan nomor penerbangan EK-399 dengan tujuan Dubai menjadi pesawat yang terakhir meninggalkan Bali di penghujung tahun 2018. Para penumpang penerbangan ini dilepas langsung Menhub Budi Karya Sumadi, beserta para tamu undangan. Kalung bunga gumitir dan suvenir menjadi memorabilia bagi para penumpang yang hendak menghabiskan detik-detik pertama tahun baru di udara.
Tidak hanya penumpang yang berangkat, para penumpang yang datang pertama di tahun 2019 pun turut mendapat prosesi penyambutan pengalungan bunga dan suvenir.
Iringan gamelan dan Tari Sekar Jagat turut menyambut para penumpang yang tiba melalui penerbangan Korean Air KE-629. Penumpang yang berangkat dari Bandar Udara Internasional Incheon tersebut tiba pada pukul 00.10, dan disambut dengan pengalungan bunga dan souvenir kain pantai khas Bali.
“Acara yang sangat bagus, bernuansa tradisional, dan unik. Terima kasih banyak, Bali Airport,” ucap Tony, penumpang KE-629 asal Rusia.
Pada tahun 2018, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai mencatatkan kenaikan jumlah penumpang dan pesawat udara yang dilayani. Hingga bulan November, melayani 21,7 juta penumpang dan 148 ribu pesawat terbang. Dari kedua statistik tersebut, setidaknya hingga pencatatan statistik bulan November, tercatat kenaikan masing-masing sebesar 10,6% dan 10,8% dibanding pencatatan periode yang sama di tahun 2017 lalu. Dengan masih berjalannya pencatatan di bulan Desember, target yang dicanangkan di awal tahun hampir pasti dapat terlampaui.
Dengan rataan peningkatan jumlah penumpang selama lima tahun terakhir sebesar 8%, menunjukkan bahwa peningkatan kepuasan pengguna jasa berjalan beriringan. Sebagai perusahaan milik negara yang bergerak di bidang jasa, peningkatan kepuasan pelanggan setiap tahunnya merupakan komitmen yang mutlak untuk dicapai oleh PT. Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola Bandar Udara.
“Saya secara pribadi dan secara kelembagaan mengucapkan Selamat Tahun Baru bagi kita semua. Kenaikan penumpang ini kita harapkan juga dapat semakin meningkatkan kerja kita. Selamat, Angkasa Pura I, selamat Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai. Semoga semangat selalu menyertai kita semua,” tutup Menhub. (red)