Melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI), Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali (KPwBI) menyerahkan bantuan kepada Desa Wisata Tampaksiring, KTTI Pulagan dan Pesraman Guru Kula, Jumat (11/12/2020). Turut serta anggota Komisi XI DPR RI dari Dapil Bali, I Gusti Agung Rai Wirajaya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan dalam rangka pelaksanaan implementasi program strategis Bank Indonesia #02 terkait pengembangan UMKM beroientasi ekspor atau mendukung pariwisata, salah satu yang dilakukan KPwBI Provinsi Bali dengan mengembangkan pariwisata daerah yakni Desa Wisata Tampaksiring.
“Pengembangan Desa Wisata Tampaksiring ini merupakan salah satu desa wisata yang bersinergi dengan klaster ketahanan pangan KPwBI Provinsi Bali yakni KTTI Pulagan,” kata Trisno disela acara.
Desa Tampaksiring memiliki potensi wisata alam seperti Candi Gunung Kawi, terasering subak, Sungai Lokasi Tubing Air, Pura Tirta Empul, Istana Presiden Republik Indonesia dan obyek wisata penunjang lainnya.
Adapun untuk mendukung terpenuhinya kriteria 3A (Amenities, Akses, dan Atraksi) KPwBI Provinsi Bali mendukung pengembangan desa wisata dengan memberikan bantuan melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) dalam bentuk sarana dan prasarana mendukung.
Seperti gapura pintu masuk Desa Wisata Tampaksiring, gazebo di area wisata, serta pemberian bantuan teknis berupa onboarding UMKM untuk mendukung digitalisasi UMKM dari sisi pemasaran, pembayaran, pembiayaan serta sistem pencatatan keuangan berbasis SIAPIK.
Trisno mengungkapkan dalam rangka mendukung pengembangan pertanian klaster pertanian dan peternakan secara organik dan ramah lingkungan, dilakukan sinergi pengembangan MA 11 oleh Bank Indonesia bersama Dewa Ketut Gata selaku salah satu pembuat MA 11 dan anggota klaster KTTI Pulagan Tampaksiring.
Sinergi ini dilakukan dalam rangka menciptakan pembinaan pertanian yang mengangkat konsep Tri Hita Karana yaitu 3 keselarasan hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan lingkungan alam semesta, dan manusia dengan manusia.
“Mensupport hal tersebut Bank Indonesia memberikan bantuan berupa pembangunan lab mini MA 11 (lokasi pembuatan microbacter MA 11) di Desa Tampaksiring yang nantinya dapat mensupport pembuatan pupuk organik, fungisida nabati dan pestisida organik yang dapat digunakan oleh para petani binaan BI untuk pengelolaan lahan pertanian,” jelas Trisno.
Dalam rangka pelaksanaan pengembangan UMKM berbasis kelembagaan agama, tambah Trisno, KPwBI Provinsi Bali melakukan pendampingan kewirausahaan kepada Pasraman Guru Kula yang terdapat di Kabupaten Bangli mulai tahun 2019.
Pembinaan tersebut dilakukan dengan memberikan bantuan teknis pembuatan surface desain endek Bali menggandeng UMKM mitra KPwBI Provinsi Bali yakni Agung Bali Collection.
Pada tahun 2020 ini dalam upaya mendukung pengembangan yang berkelanjutan dan kemandirian usaha kelompok, KPwBI Provinsi Bali memberikan bantuan berupa mesin tenun ATBM untuk dapat digunakan oleh para siswa/siswi di Pasraman Guru Kula untuk berlatih menenun kain endek Bali.
Selain keterampilan tenun, pada Pasraman Guru Kula juga diberikan keterampilan wirausaha untuk membuat kerajinan dari bahan bamboo, yang mana mendukung hal tersebut diberikan bantuan mesin belah bambu manual, dan pemipih, mesin poles dan peruncing sebagai peralatan pembuatan kerajinan bambu oleh siswa/siswi.
“Tentunya usaha pengembangan UMKM berpotensi ekspor/pariwisata, UMKM ketahanan pangan dan pengembangan ekonomi berbasis lembaga keagamaan ini dapat berjalan dengan baik dengan sinergi dan dukungan dari berbagai pihak. Kami dari Bank Indonesia terus mendukung upaya pemerintah dalam mendorong program ketahanan pangan daerah untuk pengendalian inflasi, pengelolaan pariwisata daerah yang nantinya dapat memberikan impact pada devisa negara dalam rangka pengelolaan CAD,” tutup Trisno. (red)