Penabali.com – Komisi IV DPR RI meninjau Balai Pembibitan Ternak Unggul-Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Denpasar di Pulukan, Jembrana, Selasa (16/02/2021) kemarin. Peninjauan ini dalam rangka kunjungan kerja Komisi IV DPR RI selama dua hari di Bali sejak tanggal 15-16 Februari 2021.
Kunjungan kerja Komisi IV DPR RI di BPTU-HPT Denpasar bertujuan ingin melihat dari dekat sejauhmana kegiatan pemeliharaan, produksi, pemuliaan, pelestarian, pengembangan, penyebaran, dan distribusi bibit ternak unggul sapi Bali dalam rangka pengembangan peternakan dan peningkatan populasi ternak di Indonesia.
Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi IV DPR RI, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra dalam laporan singkatnya mengatakan, sapi Bali merupakan plasma nutfah asli Bali yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. BPTU-HPT Denpasar didirikan untuk mengatasi penurunan populasi sapi Bali yang disebabkan oleh pemotongan sapi betina produktif dan ekspor sapi Bali yang tidak terkendali, serta penurunan mutu genetik sapi Bali.
“Untuk itu, harus ada suatu rumusan kebijakan pengembangan peternakan yang komprehensif serta terukur untuk mencapai ketahanan pangan melalui penyediaan protein hewani asal ternak terutama yang mengandalkan sumber daya lokal,” tutur anggota Fraksi Partai Golkar dari Dapil Bali ini.
Legislator yang populer dipanggil Gus Adhi ini mengatakan, lokasi BPTU-HPT Denpasar yang berada di dataran tinggi dan berhawa sejuk bisa digunakan menjadi obyek wisata edukasi khususnya peternakan.
“Disini kita bisa belajar bagaimana pengembangan, pelestarian sekaligus pendistribusian sapi Bali,” kata Gus Adhi.
Agar merangsang semangat peternak di Bali memelihara sapi Bali yang unggul, Gus Adhi menyarankan bantuan-bantuan sapi Bali berasal dari BPTU-HPT Denpasar.
“Saran saya kepada Kementan dan Kesehatan Hewan agar bantuan ternak yang diberikan berasal dari BPTU-HPT sehingga tidak terjadi bibit sapi yang tidak unggul sehingga peternak jadi semangat memelihara sapi Bali,” ucap Ketua Depidar SOKSI Provinsi Bali ini.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah, mengungkapkan di BPTU-HPT Denpasar ini terdapat 1.700 ekor sapi Bali. Menurutnya, tingkat adaptif sapi Bali cukup tinggi terhadap kondisi alam Indonesia. Sapi Bali masih bisa bertahan pada kondisi kering.
“Di BPTU-HPT tugasnya untuk menghasilkan bibit dan pengembangannya diberikan kepada UPT daerah atau kelompok ternak yang ingin mengembangkan, jadi dengan akumulasi itu bisa mencapai target 1 juta sapi Bali di tahun 2025,” terang Nasrullah. (red)