Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali, Made Mudarta membenarkan adanya evaluasi yang dilakukan induk partainya. Bahkan menurutnya, pemberitaan yang santer di media massa yang mengatakan Partai Demokrat Bali loyo, adalah cambuk baginya beserta jajaran partai di daerah untuk lebih termotivasi bergerak melakukan konsolidasi di internal partai menuju kemenangan di Pileg pada bulan April nanti.
“Pemberitaan Demokrat Bali itu adalah jeweran bagi kami di internal partai untuk motivasi. Tidak boleh kami diberikan gula misalkan ya karena kalau diberikan gula yakinlah itu akan menimbulkan sakit gula, diabetes, itu berbahaya”, ucap Mudarta didampingi sejumlah pengurus Demokrat Bali, saat keterangan persnya, di Sekretariat DPD Partai Demokrat Provinsi Bali, Senin (14/1/2019).
Mudarta juga menyebut kalau jeweran itu sebagai “pil pahit” bagi Partai Demokrat Bali. “Itu akan lebih bagus bagi kami untuk termotivasi lagi semakin kompak lagi kepada jajaran dan seluruh caleg Demokrat di Bali pada semua tingkatan”, kata politisi dari Jembrana ini.
Sebagai partai yang besar dan modern sekelas Partai Demokrat, jelas Mudarta, proses evaluasi sangat penting dilakukan. Apalagi menjelang hajatan demokrasi serentak pada 17 April 2019 nanti akan digelar bersamaan Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif. “Jadi memang evaluasi itu berlaku secara nasional. Kalau di Bali temuan survey internal trendnya sudah mulai naik dan Bali selalu memberikan prestasi yang bagus”, jelasnya.
Lanjut Mudarta, tahun 2009 Partai Demokrat pernah berjaya di kancah politik nasional, dan kursi RI 1 direbut kader terbaiknya, Susilo Bambang Yudhoyono. Di tahun 2014 secara nasional Partai Demokrat hanya dapat rata-rata 10,9 persen tapi suara Demokrat di Bali justru diatas rata-rata nasional, hampir 15 persen. “Hari ini kami berkeyakinan dan kami punya target agar perolehan suara Partai Demokrat Bali juga lebih tinggi dari rata-rata nasional. Kami targetkan di Bali 17,5 persen diatas target rata-rata nasional 15 persen, atas seijin Tuhan kami bisa raih target itu”, sebutnya optimis.
Mudarta membenarkan pernyataan Wasekjen DPP Partai Demokrat yang juga anggota Komisi X DPR RI Putu Supadma Rudana perihal evaluasi ini. Bahwa dalam evaluasi yang dilakukan jajaran DPP Demokrat beberapa daerah di seluruh Indonesia perlu digenjot dan dimantapkan serta konsolidasi yang lebih intens lagi termasuk di Bali. “Selaku wakil partai di pusat, Pak Putu (Supadma Rudana, red) wajib menyampaikan itu. Sebab kalau beliau misalkan mengatakan Bali sudah bagus surveynya mesin partainya sudah jreng tancap gas larinya cepat, kami semua akan tidur tak perlu kerja”, ujar Mudarta.
Karena itu menurut Mudarta, evaluasi adalah yang wajar sebagai cambuk bagi seluruh jajaran Partai Demokrat di Bali hingga ke tingkat terbawah untuk terus menguatkan konsolidasi mesin partai secara maksimal menuju kemenangan di Pileg 2019. “Kami jajaran Partai Demokrat Bali sudah menyiakan program-program kerja sampai hari pencoblosan (pileg,red) susun jadwal turun ke seluruh kecamatan dan desa sekaligus pembekalan saksi. Kami harap caleg-caleg Partai Demokrat yang punya cara berpolitik yang bersih dan santun dapat dipilih oleh masyarakat”, tutupnya. (red)