Penabali.com – Bertempat di Ruang Rapat Praja Mandala Kantor Bupati Klungkung, Selasa (23/03/2021), berlangsung High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (HLM TPID) Kabupaten Klungkung. Rapat dipimpin Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, serta diikuti seluruh anggota TPID Kabupaten Klungkung.
Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung selaku Ketua Harian TPID Kab. Klungkung, I Gede Putu Winastra, dalam laporannya terkait perkembangan harga bahan pangan pada Maret 2021 di Kabupaten Klungkung. Winastra menjelaskan, sejumlah harga komoditas terpantau stabil dalam tiga bulan terakhir diantaranya beras, minyak goreng curah, gula pasir, dan daging sapi.
Sementara beberapa komoditas yang mengalami fluktuasi harga diantaranya bawang putih, bawang merah, cabai rawit, daging ayam dan harga telur ayam ras. Pemasalahan tersebut terutama disebabkan oleh anomali cuaca yang berpengaruh terhadap pola tanam dan penurunan hasil panen.
Pada kesempatan tersebut, Ekonom Ahli Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, S. Donny H. Heatubun mengapresiasi kehadiran Bupati Klungkung selaku pemimpin rapat HLM. Hal ini sesuai dengan arahan Kementerian Koordinator Perekonomian selaku Ketua Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dimana kehadiran Bupati/Wakil Bupati dalam rapat TPID sebagai wujud komitmen Kepala Daerah atas pelaksanaan program pengendalian inflasi di daerah serta akan mendapat penilaian yang tinggi pada aspek proses dalam penilaian TPID Award.
Terkait mengantisipasi lonjakan harga pangan menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan pada bulan April mendatang, Bank Indonesia menekankan tiga komoditas yang perlu diperhatikan yaitu cabai merah, cabai rawit dan canang sari. Secara historis, ketiga komoditas tersebut sering mengalami kenaikan harga pada hari raya Galungan dan Kuningan selama tiga tahun terakhir.
Komoditas cabai rawit yang masih belum menunjukkan penurunan harga hingga saat ini perlu diwaspadai dimana pasokan masih belum optimal akibat curah hujan yang tinggi, serta peningkatan permintaan menjelang hari raya. Sementara dari sisi pemantauan harga di Sistem Informasi Harga Komoditas Pangan Strategis (SIGAPURA), sejumlah komoditas yang mengalami lonjakan harga signifikan diantaranya cabai rawit, cabai merah, dan daging babi.
Turut hadir narasumber lain pada kegiatan ini, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Klungkung, Ir. A.A.A. Raka Suarningsih. Dalam paparannya, BPS mencatat Kabupaten Klungkung mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi tahun 2020 sebesar -6,35%. Lapangan usaha yang mengalami penurunan paling tajam ialah sektor Transportasi dan Pergudangan (-34,70%), serta sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (-31,94%). Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi positif tertinggi dialami oleh sektor Informasi dan Komunikasi (9,53%).
Terkait pengendalian inflasi, BPS Klungkung memaparkan deflasi Kota Denpasar pada Februari 2021 tercatat sebesar -0,20% (mtm), dengan kontributor utama yakni komoditas daging ayam ras, angkutan udara, jeruk dan tomat. Sementara itu, Kota Singaraja mengalami inflasi sebesar 0,22% (mtm). Adapun komoditas penyumbang inflasi terbesar di Kota Singaraja ialah cabai rawit, cabai merah, tongkol diawetkan dan rokok kretek filter.
Sebagai penutup, Bupati Klungkung memberikan arahan agar program pengendalian inflasi terintegrasi dari hulu ke hilir. Program di sisi hilir dilakukan dengan memberdayakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Koperasi Unit Desa (KUD). Sementara di sisi hulu, Kabupaten Klungkung telah melakukan penanaman demplot kedelai seluas 60 hektar dengan memanfaatkan pupuk kompos. Kedepan, pemanfaatan pupuk kompos di Kabupaten Klungkung akan diperluas untuk menjadi kawasan pertanian organik. (red)