Penabali.com – Terra Drone sebagai salah satu perusahaan penyedia jasa pemanfaatan drone industri yang berpusat di Jepang, baru saja merilis teknologi sensor LiDAR terbaru untuk keperluan pemetaan di sektor konstruksi, pertambangan, dan survei. Teknologi tersebut dinamakan “Terra LiDAR One”, yang akan mulai dipasarkan mulai Juli 2021.
CEO Terra Drone Indonesia, Michael Wishnu Wardana, Selasa (20/04/2021) menjelaskan, Terra LiDAR One merupakan teknologi sensor LiDAR mutakhir yang dirancang untuk kegiatan survei topografi maupun inspeksi secara 3D, dengan lebih efektif dan efisien terutama dalam menghasilkan data dengan akurasi yang tinggi, produktivitas tinggi dan mudah digunakan.
Terra LiDAR One bekerja dengan menembakkan jutaan titik pancaran laser ke objek dalam satu waktu, yang kemudian dimodelkan dalam bentuk point cloud 3 dimensi. Point cloud yang dihasilkan kemudian diolah sehingga membentuk model terkomputerisasi dengan tingkat akurasi yang sangat baik. Cara kerja LiDAR juga memungkinkan survei untuk dilakukan dalam kondisi cahaya yang terang maupun gelap, sehingga dapat dilakukan siang maupun malam hari. Sensor Terra LiDAR One dapat dipasang pada produk drone keluaran DJI, yaitu DJI seri Matrice 300 RTK, yang merupakan salah satu drone multirotor terbaik yang saat ini dapat ditemukan di pasaran.
Produktivitas survei menggunakan Terra LiDAR One jauh lebih tinggi dibandingkan dengan survei pengukuran tradisional. Misal untuk keperluan survei topografi pra-konstruksi jalan, drone LiDAR mampu melakukan survei hingga 10 kilometer dalam 1 hari, yang juga setara dengan survei topografi di konsesi tambang dengan luas 200-500 hektar.
“Terra LiDAR One dikembangkan oleh tim ahli dengan standar kualitas manufaktur dari Jepang. Pengembangan Terra LiDAR One dilakukan berdasarkan pengalaman serta masukan dari grup Terra Drone di berbagai belahan dunia, salah satunya Terra Drone Indonesia. Sehingga, Terra LiDAR One akan sangat cocok untuk digunakan di berbagai medan di wilayah Indonesia,” terang Michael Wishnu.
Terra LiDAR One dapat diaplikasikan untuk kebutuhan pemetaan topografi di berbagai sektor industri seperti konstruksi, infrastruktur, dan pertambangan. Sedangkan di industri migas dan ketenagalistrikan, LiDAR dapat digunakan untuk melakukan inspeksi dan pemeliharaan aset seperti flare stack dan jalur transmisi listrik.
Cara kerja LiDAR yang menggunakan laser juga sangat cocok digunakan untuk industri kehutanan dan perkebunan yang padat vegetasi. Pancaran laser lidar dapat menembus pohon dan dedaunan sehingga nantinya dapat diketahui volumetrik vegetasi, perhitungan biomassa pohon hingga kondisi permukaan hutan itu sendiri.
Kedepannya, pengguna pun semakin dimudahkan dengan hadirnya solusi Cloud Service untuk pengolahan data. Pengguna hanya perlu untuk mengunggah data LiDAR ke sistem cloud, dan hasil akhir peta kontur akan secara otomatis diterima oleh pengguna.
“Terra LiDAR One akan menjawab solusi dari pemetaan di area-area dengan vegetasi yang lebat dan sulit dijangkau, yang membutuhkan sensor lidar dengan tingkat akurasi tinggi, produktivitas yang tinggi, serta berbiaya rendah. Terra LiDAR One akan menjadi alternatif sensor LiDAR yang menarik bagi konsumen,” jelasnya.
Penggunaan teknologi drone dalam melakukan pemetaan sangat berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Teknologi Terra LiDAR One merupakan komitmen inovasi Terra Drone untuk memberikan solusi di berbagai pekerjaan industri yang tergolong 3D (dull, dangerous, dirty). (red)