Penabali.com – Seorang kurir membawa satu paket ke Kantor PLN Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Bali dan diterima oleh petugas pengamanan (satpam). Namun setelah diperiksa, paket tersebut ternyata mengandung unsur logam.
Sontak, paket tersebut membuat kalang kabut para pegawai yang tengah sibuk bekerja di kantor yang merupakan objek vital nasional bidang energi dan sumber daya mineral itu. Petugas pengamanan Kantor PLN UP2D Bali langsung menindaklanjuti temuan paket itu kepada aparat berwenang dalam hal ini Polda Bali.
Tak menunggu lama, Tim Jihandak Polda Bali tiba di Kantor PLN UP2D Bali dan bergerak cepat mengamankan paket tersebut agar tidak membahayakan karyawan termasuk warga sekitar. Beberapa saat setelah paket tersebut diamankan oleh sebuah robot dan ditempatkan di tempat yang aman, selanjutnya paket itu diledakkan.
Kejadian diatas merupakan kegiatan Pelatihan Simulasi Penanganan Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPKP) Teror, kerjasama PLN dengan Polda Bali.
Keamanan sudah menjadi isu global dan sangat penting bagi keberlangsungan dunia usaha. Karenanya, pengamanan tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat tetapi juga tanggung jawab bersama.
“Harus kita sadari aset PLN cukup banyak dan strategis. Makanya diperlukan standar pengamanan untuk menjaga keberlangsungan operasional PLN baik dari sisi pembangkitan, penyaluran, dan pendistribusian tenaga listrik kepada pelanggan,” ujar General Manajer PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali I Wayan Udayana.
Udayana menambahkan, simulasi tanggap darurat dilakukan agar sistem manajemen pengamanan PLN semakin efektif dan minimal bisa mencegah setiap ancaman yang datang.
“Kita berharap tidak ada kejadian tapi simulasi ini akan membuat personil PLN semakin matang dalam SOP dan prosedur mencegah ancaman sedini mungkin terhadap keamanan aset. Terpenting lagi budaya pengamanan aset PLN ada di seluruh sumber daya manusia PLN untuk menjaga fasilitas agar pelayanan kepada stakeholder dapat dijaminkan keamanannya,” jelas Udayana.
Sejumlah aset penting PLN yang merupakan objek vital nasional di Bali, antara lain dua pembangkit yaitu PT Indonesia Power di Pesanggaran dan Pembangkit Gilimanuk, 5 Unit Gardu Induk Transmisi yakni Cable Head & Gardu Induk (GI) Gilimanuk, GI kapal, GIS Pesanggaran, GIS Bandara I Gusti Ngurah Rai, GI Nusa Dua, dan 1 Unit Distribusi UP2D Bali di JL. Diponogoro Denpasar.
“Kami ingin menjaga keamanan seluruh aset PLN sehingga kegiatan operasional PLN Grup berjalan lancar dan mewujudkan nihil gangguan keamanan baik di dalam kantor PLN maupun di sekitar instalasi sehingga dari pelatihan ini seluruh pegawai PLN lebih waspada terhadap setiap ancaman,” terang Udayana. (red)