Singaraja (Penabali.com) – Dalam menghadapi persaingan yang dibawa oleh perkembangan 4.0, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengharapkan Fakultas Kedokteran Undiksha dapat menyiapkan peserta didik yang berkompetensi dengan menguatkan literasi data penggunaan teknologi dan juga kemanusiaan.
Hal tesebut disampaikan Bupati Buleleng saat menghadiri diskusi Pengembangan Fakultas Kedokteran Undiksha, di Hotel Puri Sharon, yang menghadirkan Ketua Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) dr. Putu Moda Arsana, SpPD, K-EMD, FINASIM sebagai pembicara.
Menurut Bupati Agus Suradnyana, jika melihat perkembangan terutama era revolusi industri 4.0 Undiksha harus cepat dalam menyiapkan mahasiswa untuk memperkuat literasi baik berkaitan dengan data maupun literasi kemanusiaan. Humanities Literacy atau pendidikan yang berkemanusiaan ini, adalah bagaimana mahasiswa mampu memanfaatkan kemampuan untuk menguasai data dan teknologi.
“Karena sering sekali setiap mengembangkan sesuatu tidak berbasis data, banyak seminar-seminar yang kurang berbasis data. Kedepan tidak boleh seperti itu lagi, kita masukkan ke teknologi dibarengi dengan humanities literacy,” ujar Bupati Agus.
Fakultas Kedokteran Undiksha diharapkan mampu berkomunikasi dengan baik, berdiskusi, dan mampu bertukar pikiran. Kompetensi harus lengkap mengutamakan data, teknologi, dan literasi kemanusiaan sehingga bisa menyiapkan lulusan yang siap bekerja untuk masyarakat.
“3 hal ini harus lengkap jadi semua harus bisa dikuasai dengan baik sehingga harapan saya bukan hanya tingkatkan SDM tapi benar-benar sudah siap mereka untuk bekerja turun ke masyarakat,” jelasnya.
Berkaitan dengan pengembangan Fakultas Kedokteran Undiksha, Bupati Agus Suradnyana menyatakan akan mendukung dengan usaha terbaik. Mendapatkan input dari Ketua KKI, termasuk usaha berkelanjutan Undiksha. Selain itu, Pemkab Buleleng juga menyiapkan rumah sakit pendidikan utama dengan juga menambah dokter-dokter spesialis dalam penerimaan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN).
“Untuk mendapatkan surat izin praktek sehingga perkembangan FK Undiksha ini benar-benar menyeluruh. Akreditasinya lulus, jumlah mahasiswa bertambah, kemudian saat lulus bisa punya surat izin praktek,” katanya.
Senada dengan Bupati Buleleng, Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra menyampaikan bahwa Pemkab Buleleng selalu mendukung penuh Fakultas kedokteran Undiksha dari proses perencanaan awal, hingga saat ini.
“Kami menyiapkan rumah sakit pendidikan utama sehingga setelah lulus, mahasiswa bisa melanjutkan ke ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Itu yang paling penting,” paparnya.
Di sisi lain, Ketua Konsil kedokteran Indonesia (KKI) Putu Moda Arsana menyampaikan bahwa pengembangan Fakultas Kedokteran tujuannya harus dapat menghasilkan dokter-dokter yang kompeten untuk mampu menyelesaikan permasalahan kesehatan yang dihadapi masyarakat.
“Banyak peraturan yang mengikat dokter dan pendidikan dokter, tapi semua menuju ke sana dengan standar input, proses, dan output” ujar Arsana.
Berkenaan dengan tujuan-tujuan kedepan yang ingin dicapai FK Undiksha, Rektor Undiksha I Nyoman Jampel menyampaikan bahwa pihak Undiksha mengupayakan untuk mengikuti arah kebijakan dari KKI. Hal ini mengingat, Surat Tanda Registrasi (STR) dokter yang menerbitkan adalah KKI.
“Kalau tidak diberi rekomendasi dari KKI, sulit kita diberikan STR. Disamping itu, kita kedepan pasti membutuhkan prodi spesialis dan lainnya. Itu izinnya juga dari KKI” jelas dia.
Rektor Jampel juga menyampaikan bahwa untuk memenuhi aturan dari KKI dalam hal kualitas fakultas maupun program studi kedokteran, dimana Undiksha dianggap kurang dalam hal SDM, pihak Undiksha berani untuk mengirim tenaga didiknya ke universitas ternama.
“Agar kedokteran ini tetap eksis dimiliki, dan menghasilkan lulusan yang berkualitas baik. Ini juga perlu didukung dengan sarana prasarana. Tahun 2021 astungkara lab yang dibangun akan selesai,” ujar Rektor. (rls)