Categories Pendidikan

Rayakan Hari Ayah Sedunia, Mothercare Indonesia, Momami dan Beaba Indonesia Gelar Webinar Modern Parent “Ayah Hebat Harus Terlibat”

Jakarta (Penabali.com) – Dalam rangka merayakan Hari Ayah yang jatuh pada tanggal 20 Juni lalu, Mothercare Indonesia, Momami dan Beaba Indonesia mengadakan Webinar Modern Parent yang tertajuk “Ayah Hebat Harus Terlibat”.

Webinar yang diadakan, Sabtu (03/07/2021) ini diramaikan para pembicara dan pengisi acara yaitu dr. Kresno Mulyadi, Sp.KJ., dari Rumah Sakit OMNI dan Marsani Lempar Lembing dari @bapak2.id.

Layaknya Hari Ibu, di Indonesia Hari Ayah dirayakan sebanyak dua kali pada tanggal 20 Juni yang dirayakan secara internasional dan 12 November hanya dirayakan di Indonesia.

Pengasuhan anak merupakan serangkaian kewajiban yang harus dilakukan oleh orang tua, dalam perjalanan ini ayah dan ibu memiliki peran dan tugasnya masing-masing yang dapat menyempurnaan tumbuh kembang anak. Mothercare, Momami dan Beaba pun ingin terlibat dan berperan dalam momen penting mengasuh anak dengan menghadirkan beragam kebutuhan anak yang dapat memudahkan orangtua dalam menjalankan tugasnya.

dr. Kresno Mulyadi, Sp.KJ., menjelaskan bahwa ayah memiliki 3 peran penting bagi anak-anaknya, yaitu sebagai sahabat, pendidik dan terapis. Ketiga peran ini bukan hanya dibebankan kepada ayah semata, namun juga kerja sama antara ayah dan ibu.

Ayah sebagai sahabat, dimana ayah mampu menjalin komunikasi yang indah terhadap anak-anak yaitu komunikasi yang efektif. Komunikasi yang dilakukan antar subyek sehingga adanya interaksi yang setara dan dapat berdiskusi

Mendengar aktif, dimana orangtua lebih dapat menggali apa permasalahan anak yang sedang dihadapi dengan mendengarkan keluh kesahnya tanpa menghakimi, mendikte, dan menyalahkan.

Dialog anti kalah, kecendurungan orangtua dalam sebuah dialog yang lebih dominan. Ketika anak berbuat kesalahan, orangtua biasa berkata seperti, “Apa Ayah bilang?”, “Kamu tidak mendengarkan apa kata Ayah”, kalimat seperti ini sudah tidak dapat diterapkan kepada anak masa kini.

“Ayah sebagai pendidik. Kita analogikan mengajar bagai menuangkan air ke dalam gelas sedangkan medidik seperti merawat bunga yang tidak bisa disamaratakan karena perlakuan tiap bunga berbeda-beda dari satu bunga ke bunga lainnya. Kata kunci dari mendidik adalah memberi teladan bukan perintah karena anak cenderung mencontoh apa yang orangtuanya lakukan, membangun motivasi dan juga memberdayakan,” tutur dr. Kresno.

Ayah sebagai terapis. Setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sehingga sebagai orangtua harus mengutamakan rasa empati yang tinggi agak anak dapat mengatur emosi diri.

Peran ayah dan ibu saling melengkapi satu sama lain dan diperlukan dalam tumbuh kembang anak. Anak perempuan sampai usia 5 tahun harus mendapatkan perhatian lebih dari ayah dan ketika usia anak sudah lebih besar disinilah tugas ibu menjadi lebih dominan. Begitupun sebaliknya untuk anak laki-laki, hingga usia 5 tahun, akan lebih baik jika anak lebih dekat ibu dan ketika anak beranjak lebih besar, tugas ayah untuk lebih dekat dengan sang buah hati.

“Hal ini dilakukan agar secara psikologis ada keseimbangan dalam hidup mereka dan juga berkaitan dengan kecerdasan anak nantinya,” ucap dr. Kresno

Marsani dari @bapak2.id sambil berkelakar membagikan tipsnya agar lebih dicintai dan dekat dengan anak-anak. Menerapkan metode CRUSH, Marsani mengaku mendapat cinta yang berlimpah ruah dari anak-anaknya.

CRUSH, itu adalah:

Cool, pembawaan tenang dan keren membuat anak-anak merasa nyaman berada di dekat ayahnya;

Real, menunjukkan kondisi yang sesunggunya kepada anak-anak. Marsani mengakui kerap kali “curhat” kepada anak-anaknya, walaupun anak-anak belum memahami permasalahan dan juga tidak dapat memberikan solusi namun momen ini dapat memberi kesan bahwa ayahnya tidak sempurna namun dengan kehadiran anak-anak membuat ayahnya kembali bersemangat.

Unique, melakukan hal-hal seru yang out of the box yang membuat mereka merasa betah bersama ayahnya. Marsani mencontohkan, ia seringkali mengajak anaknya bermain di malam hari dan Marsani menjadikan dirinya kuda-kudaan, perosotan bahkan menjadi trampoline.

Self-identify, menetapkan sebuah kesepakatan atau keyword jika ayah sedang tidak bisa diganggu ataupun ingin bermain bersama;

Happiness, semua kegiatan yang dilakukan bersama harus menyenangkan.

Marsani juga mengingatkan bahwa adalah menjadi tanggung jawab suami memberikan nafkah lahir batin kepada istri. Nafkah bukan hanya berbentuk uang, namun berbagi tugas mengurus sang buah hati juga merupakan nafkah yang bisa diberikan suami kepada istri. (rls)