Denpasar (Penabali.com) – Mempertimbangkan masa PPKM Darurat yang diberlakukan pemerintah, mendorong Steering Committee dan Panitia Penyelenggara Musda DPD ASITA Bali XIV dalam rapat tanggal 22 dan 23 Juli 2021 telah sepakat untuk menunda penyelenggaraan musda yang tanggal semula 28 Juli 2021, kemudian dijadwalkan ulang pada 25 Agustus mendatang.
Menurut Ketua Panitia Pelaksana, I Gusti Ayu Kade Purnamawati, penundaan ini membuka ruang bagi anggota yang belum sempat mendaftar agar segera melakukan pendaftaran sesuai dengan deadline yang ditentukan. Diharapkan semua anggota ASITA Bali dapat mengikuti Musda sebagai forum tertinggi organisasi dalam pengambilan berbagai keputusan untuk kepentingan ASITA Bali kedepan.
Tercatat, baru 201 anggota dari 406 anggota DPD ASITA Bali yang mendaftarkan diri. Penggeseran waktu penyelengaraan memberikan waktu yang cukup bagi panitia untuk mendapatkan sponsor dari instansi/industri, pasalnya rekening DPD ASITA Bali statusnya masih terblokir atas perintah DPP ASITA.
Dalam pertemuan virtual (zoom meeting) pada Rabu, 28 Juli 2021 dengan Ketua DPD ASITA Bali 4 periode (1988 – 2003), I Gusti Bagus Yudhara, disampaikan rencana Musda ASITA ke XIV dan persoalan yang sedang dihadapi ASITA sebagai organisasi.
Sebagai mantan Ketua ASITA Bali, I Gusti Bagus Yudhara menyampaikan bahwa telah mendengar, menyimak dan menganalisa permasalahan ASITA.
“Saya meminta semua pihak menyelesaikan masalah organisasi sesuai aturan sistem yang telah dibangun dalam organisasi. ASITA dibangun dengan komitmen dan perjuangan panjang, kembali ke aturan organisasi,” kata Bagus Yudhara.
Berkaitan dengan musda, sebagai senior dirinya mengingatkan anggota ASITA Bali, bahwa asosiasi memerlukan leader yang memahami ASITA sebagai organisasi agar bisa menjaga ASITA supaya tidak menyimpang dari konsep dasar yang diinginkan seluruh anggota ASITA dengan menjaga kebersamaan, saling mendukung menguatkan satu dengan lainnya.
“Pemimpin yang mampu membawa ASITA tetap menjadi barometer asosiasi profesional di kalangan asosiasi kepariwisataan. Pemimpin yang memperjuangkan anggota dan mendukung pemerintah dalam pembangunan kepariwisataan. Tetap menjadikan ASITA sebagai lokomotif industri pariwisata. Pemimpin yang memperjuangkan anggota dan mendukung pemerintah dalam pembangunan kepariwisataan,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Steering Committee MUSDA yang juga Ketua DPD ASITA Bali Periode (2006 – 2012) Al Purwa, mengingatkan bagi anggota ASITA penuh yang mempunyai hak suara agar memilih KMKetua yang terbaik, berpengalaman dalam berorganisasi, berjiwa tenang, tidak tirani dan mampu berkolaborasi secara kolegial.
“Ketua yang tidak membawa ASITA ke arah politik dan tidak hanya memperjuangkan usaha sendiri, sebaiknya yang sudah mempunyai usaha yang mapan,” kata Al Purwa.
Musda XIV ASITA Bali dijadwalkan digelar Rabu, 25 Agustus 2021 mengusung tema “Dengan Semangat CHSE, ASITA Menyongsong Pariwisata Era Baru“.
Sampai saat ini tercatat empat kandidat Ketua DPD dan dua kandidat Ketua DEPETA ASITA Bali. Yaitu:
1. Kandidat Ketua atas nama Putu Astiti Saraswati (Presiden Direktur Toya Yatra Travel);
2. Kandidat Ketua atas nama Komang Takuaki Banuartha (Direktur di PT Sari Bumi Bali Tour;
3. Kandidat Ketua atas nama I Putu Winastra (Founder/President Director PT. Karang Bali Asli Tur;
4. Kandidat Ketua atas nama I Ketut Jaman Direktur Utama PT Melali Bali (Melali Bali DMC);
5. Kandidat Ketua DEPETA atas nama I Komang Nurjaya Maharta, Pemilik PT Bali Flamboyan Jaya/PT Bali Flamboyan Tour; dan
6. Kandidat Ketua DEPETA atas nama Ketut Tunggu, Direktur di PT. Panca Sari Wisata. (rls)