“AKA Teams Startup Marketplace Jual Baju Bekas” Sabet Juara I di Ajang National Startup Competition

Singaraja (Penabali.com) – Prestasi yang ditorehkan mahasiswa Universitas Pendidkan Ganesha (Undiksha) pada Juli 2021 terus berlanjut. Kali ini, datang dari ajang National Startup Competition diselenggarakan Universitas Riau.

Pada ajang dengan final dan pengumuman Senin, 26 Juli 2021 terdapat dua tim Undiksha, masing-masing juara I dan juara III.

Pada kompetisi yang diikuti 50 tim itu, Undiksha mengirimkan AKA Teams dan Ganesha Sifors. AKA Teams terdiri atas Kartika Nikova (Prodi Sistem Informasi), I Gede Artha Wibawa (Prodi Sistem Informasi), dan Anggun Purwitasari (Prodi Manajemen). Tim ini berhasil menyabet Juara I yang diantarkan oleh startup marketplace untuk menjual baju bekas.

Artha Wibawa sebagai ketua tim menjelaskan kehadiran platform tersebut dapat akan membantu masyarakat dalam memanfaatkan kembai pakaian yang tidak terpakai dengan memberikan berbagai layanan fitur, baik untuk menjual, menukar, memperbaiki, maupun mendonasikan pakaian.

“Persiapan untuk startup ini kurang lebih sebulan,” jelasnya saat dikonfirmasi, Rabu (28/7/2021).

Dirinya bersama anggota tim mengaku bangga atas raihan ini. Terlebih karyanya itu baru pertama kali dilombakan.

“Ide ini baru pertama kali dilombakan. Sebelumnya tidak pernah,” tuturnya.

Prestasi tersebut dijadikan sebagai pembangkit semangat untuk terus berkarya dan turut serta pada kompetisi lain, baik nasional maupun internasional.

“Ini menjadi semangat bagi kami untuk mencoba melahirkan ide-ide baru dan bisa memberikan manfaat,” imbuh mahasiswa yang enam kali menyabet juara pada kompetisi National Business Plan ini.

Sementara itu, untuk tim Ganesha Sifors terdiri atas Fachradina Yuniar (Prodi Sistem Informasi), Irfan Walhidayah (Prodi Sistem Informasi), dan Komang Eric Widhi Antara (Prodi Pendidikan Teknik Informatika). Tim ini berhasil menyabet Juara III berkat startup RUDAYA~Connect The Art, sebagai platform untuk menghubungkan para pencari jasa seni dengan para seniman tradisional di Indonesia.

“Indonesia terkenal dengan kebudayaan dan kesenian tradisional , sehingga dengan begitu maka untuk seniman tradisional banyak tersebar di segala penjuru. Akan tetapi masih banyak seniman yang belum dikenal atau terhalang kontak, kemudian tidak tahu informasi seniman tersebut. Maka berangkat dari suatu permasalahan tersebut, kami membuat suatu aplikasi ini sebagai wadah para seniman tradisional untuk bisa dicari dalam suatu platform berbasis mobile,” jelas Ketua Tim, Irfan Walhidayah.

Keberhasilan meraih prestasi ini, sambungnya, tidak lepas dari peran pembimbing, I Gusti Lanang Agung Radtya, S.Pd., M.T., yang sangat maksimal. Selain itu, juga dukungan dari para pimpinan, baik fakultas maupun universitas.

“Kami juga merasa bangga karena bisa membawa nama Undiksha di kancah nasional. Semoga kedepan bisa lagi meraih prestasi,” tuturnya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Hubungan Masyarakat Undiksha, Prof. Dr. I Wayan Suastra, M,Pd., memberikan apresiasi atas prestasi ini.

“Pimpinan turut berbangga dan mengapresiasi usaha para mahasiswa untuk ikut kompetisi dan juga mampu berprestasi,” katanya.

Ia pun mengajak mahasiswa lain juga turut bersemangat dalam mengikuti kompetisi. Tujuannya tidak hanya untuk mengejar prestasi, tetapi juga sebagai ajang evaluasi dan meningkatkan kualitas diri.

“Kami komitmen mendukung para mahasiswa untuk ikut serta dalam kompetisi. Kami mendorong untuk itu,” pungkasnya. (kmg)