Singaraja (Penabali.com) – Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana meminta masyarakat segera melakukan pencegahan jika mengalami gejala Covid-19. Hal ini untuk mengantisipasi agar virus tidak menyebabkan sakit yang lebih parah.
Bupati juga meminta kepada para camat untuk melakukan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan yang harus dilakukan oleh masyarakat.
“Jika ada gejalanya harus berobat dan jangan sampai lebih keras efeknya, karena rata-rata yang belum keras sembuh semua. Itu langkah yang paling tepat disamping tetap menerapkan prokes,” ujar Bupati usai memimpin Rapat Koordinasi Evaluasi Penanganan Covid-19, Rabu (4/8/2021).
Rakor yang diselenggarakan di Ruang Rapat Kantor Bupati Buleleg ini diikuti Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna, Sekda Buleleng Gede Suyasa, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), para Asisten Setda Buleleng, dan beberapa Pimpinan SKPD terkait.
Berbagai upaya untuk menekan penyebaran Covid-19 juga terus dilakukan. Mulai dari tracing, testing dan treatment hingga menambah tempat isolasi terpusat. Yang terbaru, Pemkab Buleleng telah bekerjasama dengan TNI untuk menyiapkan tempat isolasi terpusat.
“Tadi juga sudah kita upayakan untuk penambahan bed di Kompi C miliki TNI di daerah Air Sanih akan disiapkan 200 tempat tidur sekarang. Ini sifatnya untuk isolasi terpusat sehingga yang tidak bergejala atau bergejala ringan tidak di rumah sakit, sehingga bisa mengurangi BOR di rumah sakit,” jelasnya.
Selain itu, Pemkab Buleleng juga mengupayakan pencegahan paparan Covid-19 terhadap tenaga kesehatan (Nakes) melalui vaksinasi dosis ketiga. Ada sebanyak 240 vial vaksin moderna yang diberikan untuk Kabupaten Buleleng. Vaksinasi sudah berjalan sejak 28 Juli 2021 secara bertahap sampai semua Nakes di Kabupaten Buleleng mendapatkan vaksin dosis tiga tersebut.
Hal ini disampaikan Sekda Buleleng Gede Suyasa usai mengikuti Rapat Koordinasi dan Evaluasi Penanganan Covid-19. Ia mengatakan, saat ini sudah sekitar 300 orang Nakes yang sudah menerima vaksin dosis tiga. Sekda Suyasa menjelaskan, vaksinasi dosis tiga ini merupakan kajian dari Kementerian Kesehatan.
“Kajian dari Kemenkes bahwa Nakes yang sudah vaksin dua kali masih juga ada terpapar, maka diberikan untuk yang ketiga. Dan ini hanya untuk Nakes tidak boleh diberikan kepada siapapun,” jelasnya.
Sementara untuk vaksinasi masyarakat umum realisasinya sudah memasuki angka 82 persen. Sudah ada 474 ribu dari 578 ribu masyarakat Buleleng. Namun menurut Sekda Suyasa, capaian vaksinasi tidak akan mencapai 100 persen. Hal ini disebabkan sebagian besar masyarakat yang tidak tinggal di Buleleng.
“Catatan kami kurang lebih 45 ribu tidak ada di desanya. Ini dari laporan masing-masin camat data per desanya. Dan kemungkinan besar, warga Buleleng ada yang divaksinasi di luar Kabupaten Buleleng,” ungkapnya. (rls)