Jembrana (Penabali.com) – Mengusung tema “Peran Strategis Diplomasi Parlemen dalam Pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) dan Pemulihan Industri Pariwisata di Masa Pandemi Covid-19”, Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Putu Supadma Rudana (PSR), memimpin delegasi BKSAP DPR RI ke Kabupaten Jembrana, Selasa (31/8/2021).
Dalam kegiatan yang bertajuk BKSAP Day itu, masyarakat Jembrana menitip kepada BKSAP DPR RI untuk mencari langkah pengembangan pariwisata di masa pandemi Covid-19.
PSR yang juga Anggota Anggota Fraksi Demokrat dalam kunjungannya ke Jembrana didampingi Wakil Ketua BKSAP Ahmad Hafisz Tohir (Fraksi PAN), Arzeti Bilbina (Fraksi PKB), Muslim (Fraksi Demokrat), Hazani Bin Zuber (Fraksi Demokrat), dan Syahrul Aidi Maazat (Fraksi PKS). Rombongan diterima langsung Bupati Jembrana I Nengah Tamba di Rumah Jabatan Bupati Jembrana.
Bupati Tamba didampingi pimpinan OPD Kabupaten Jembrana, civitas akademika Politeknik Perikanan dan Kelautan, Politeknik Negeri Bali Kampus Jembrana, Universitas Triatma Mulya, tokoh seni dan budaya, dan General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang Jawa-Timur.
Dialog tersebut membahas peran BKSAP DPR RI menjembatani kepentingan nasional, khususnya Kabupaten Jembrana untuk dikembangkan secara optimal menjadi national brand.
PSR dihadapan Bupati Tamba dan tokoh masyarakat mengatakan, Kabupaten Jembrana sangat strategis sebagai pintu gerbang Provinsi Bali. Kabupaten di wilayah barat Pulau Bali ini adalah jalur lalu lintas orang dan barang.
“Kenapa saya turun membawa Delegasi BKSAP ke Jembrana? Kami tidak mau Jembrana dilewati begitu saja. Jangan hanya menjadi jalur keluar masuk saja. Dilewati saja, padahal potensi Jembrana banyak sekali,” ujar Anggota Komisi VI DPR RI dari Dapil Bali ini.
Salah satunya menurut PSR yang harus mendapat perhatian serius adalah pengembangan Pelabuhan Gilimanuk yang padat lalu lintas orang dan penyeberangan barang.
“Untuk penyeberangan orang, setidaknya Pelabuhan Gilimanuk dikembangkan agar memiliki tempat transit dan istirahat yang memadai, nyaman bagi para penumpang saat menunggu penyeberangan. Tidak beristirahat di kapal yang akan nyebrang,” beber politisi muda Partai Demokrat yang kerap turun ke konstituen di daerah pemilihannya.
Selain itu, PSR meminta kepada pihak Perwakilan PT ASDP Indonesia juga memperhatikan serius masalah kenyamanan dan keamanan penyeberangan di Jalur Gilimanuk-Ketapang, mengingat masih saja terjadi kecelakaan maut di laut.
Kemudian, pengembangan infrastruktur jalan tol menurut PSR juga mendesak diwujudkan untuk penyeimbangan perekonomian Bali Barat, Bali Timur, Bali Selatan dan Bali Utara.
“Perencanaan pembangunan jalan tol Gilimanuk-Mengwitani sudah dalam proses lelang oleh konsorsium. Tentu kami BKSAP DPR RI akan mengawal hal ini dengan koordinasi bersama Komisi DPR RI yang membidangi,” ujarnya.
Sementara potensi lainnya, menurut PSR, Jembrana punya komoditas unggulan seperti kakao, hasil budidaya ikan, tambak udang, serta produk perikanan dan kelautan lainnya yang membuat perekonomian masyarakat Jembrana masih bertahan.
“Belum lagi potensi seni dan budaya yang bisa jadi atraksi pariwisata. Dulu saya sering banget mengundang Group Kesenian Jegog Jembrana ke Gianyar saat ada event-event internasional di Museum Rudana,” ujar pemilik Museum Rudana, Kabupaten Gianyar yang juga Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia ini.
PSR yang juga dikenal sebagai penggiat seni ini turut mendorong agar pariwisata Bali segera dibuka dengan pola bertahap. Walaupun membuka pariwisata Bali adalah kewenangan pusat, namun pihak BKSAP DPR RI akan terus menekan dan memberikan masukan ke pemerintah.
“Daerah yang sudah zona hijau dibuka dengan tetap mengkaji dari sisi kesehatan dan keselamatan masyarakat,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat ini.
PSR mengatakan sejak pandemi Covid-19 melanda Wuhan China pada akhir Desember 2019, dirinya sudah mewanti-wanti pemerintah dalam Sidang Paripurna DPR RI. Baik dari sisi mitigasi, penanganan kesehatan, dan dampak landemi Covid-19 secara ekonomi.
“Saya nggak bisa diam tanpa suara di Senayan, karena kita sayang dengan Bali, yang sangat tergantung dengan pariwisata. Kita selalu getol menyuarakan kepentingan masyarakat Bali. Ketika pandemi Covid-19 melanda Bali kita langsung kerja membantu masyarakat mulai menyalurkan masker, bantuan sembako dan alat kesehatan ke kabupaten/kota bagi masyarakat yang terdampak,” ujar mantan Ketua Departemen Pariwisata dan Budaya DPP Demokrat ini.
Di kesempatan itu, PSR memuji Kabupaten Jembrana yang mengalami pertumbuhan ekonomi dengan trend positif dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Bali di pandemi Covid-19 ini.
“Artinya jadi inspirasi untuk sustainable ekonomi. Jembrana tidak hanya andalkan sektor pariwisata saja. Ada sektor pertanian dan perkebunan. Jembrana tidak menaruh telur dalam satu keranjang alias tidak mengandalkan satu sumber pendapatan saja, ketika ada bencana seperti pandemi Covid-19, ekonomi masih relatif aman. Jembrana survive di tengah pandemi Covid-19,” tegas PSR. (rls)