Denpasar (Penabali.com) – Presiden RI, Joko Widodo melaksanakan kunjungan kerja di Provinsi Bali, Jumat (08/10/2021).
Melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kepala Negara bersama rombongan lepas landas menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 sekitar pukul 07.45 WIB.
Setibanya di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Presiden Jokowi langsung menuju Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai untuk meninjau pelaksanaan penanaman mangrove.
Presiden Jokowi menyatakan bahwa hutan mangrove di Tahura Ngurah Rai ini merupakan tempat percontohan rehabilitasi ekosistem hutan mangrove yang memadukan edukasi pendidikan, pariwisata, dan penguatan ekonomi masyarakat.
“Model rehabilitasi hutan mangrove seperti inilah yang ingin kita adopsi untuk program rehabilitasi mangrove di provinsi lain, yang ini akan terus dilakukan di kawasan-kawasan pesisir untuk memulihkan, melestarikan kawasan hutan mangrove dan memitigasi dari perubahan iklim dunia,” tutur Presiden Jokowi didampingi Gubernur Bali Wayan Koster.
Orang nomor satu di Republik Indonesia ini mengatakan, melalui penanaman mangrove akan bisa mengurangi energi gelombang, melindungi pesisir dari abrasi, juga bisa menghambat interusi air sekaligus memperbaiki kualitas lingkungan baik pesisir maupun lingkungan habitat di daerah pantai.
“Ini mungkin akan jadi venue untuk diperlihatkan kepada pemimpin-pemimpin negara G-20,” jelas Presiden.
Kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Bali didampingi Ibu Negara, Iriana Joko Widodo. Usai kunjungan di Tahura Ngurah Rai, Presiden lanjut memberikan pengarahan kepada Forkopimda se-Provinsi Bali yang digelar di Gedung Wisma Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali.
Mengakhiri rangkaian kunjungan kerjanya di Provinsi Bali, Presiden direncanakan akan meninjau sejumlah lokasi yang akan digunakan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada tahun 2022 mendatang. Indonesia dipercaya untuk menjadi tuan rumah pertemuan akbar tersebut.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana Joko Widodo dalam penerbangan menuju Provinsi Bali antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M. Tonny Harjono, Komandan Paspampres Mayjen TNI Tri Budi Utomo, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, serta Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin. (rls)