Jakarta (Penabali.com) – Faktor keamanan dan keselamatan kerja (K3) atau Health, Safety, Security, & Environment (HSSE) menjadi bagian atau elemen yang sangat penting dan tidak terpisahkan bagi seluruh pelaku industri khususnya yang bergerak di Industri migas, termasuk PT Elnusa Petrofin (EPN).
Dalam menjalankan bisnis dan operasional, EPN memiliki sederet inovasi baik dari segi teknologi maupun Sumber Daya Manusia (SDM) yang mendukung penguatan HSSE.
Salah satu tugas yang dijalankan Elnusa Petrofin yaitu menghantarkan energi berupa Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamina di sejumlah besar wilayah Indonesia. Dalam pendistribusian ini tentu terdapat risiko yang dapat terjadi khususnya pada saat berkendara di jalan raya. Dari itu, EPN telah menerapkan beberapa macam teknologi mulai dari GPS full fitur yang berisi monitoring over speed, idle, black zone, harsh break, harsh corner, harsh acceleration, Buzzer Over Speed, Dashcam, dan Theft Warning System di mobil tangki.
Teknologi Buzzer Over Speed, Dashcam serta GPS menjadi salah satu kontrol utama bagi mobil tangki (MT) saat mendistribusikan BBM. Dimana teknologi ini memonitoring seluruh pergerakan serta titik henti MT, memberikan peringatan atau alert langsung jika MT melebihi kecepatan, melakukan kontrol sekitar MT serta tim control pusat dapat berkomunikasi langsung dengan para awak atau supir mobil tangki.
Sedangkan dari segi pencegahan illegal BBM, Theft Warning System berfungsi untuk memberikan peringatan jika bottom loader atau corong BBM terbuka bukan pada titik tujuan.
“Seluruh teknologi kita aplikasikan di mobil tangki dan terhubung dengan Pusat Kontrol Distribusi Area (PKDA) di setiap wilayah dari Sabang sampai Merauke. Sampai saat ini, teknologi GPS, Dashcam maupun Buzzer Overspeed telah terpasang 100% di 1.719 unit mobil tangki baik asset maupun yang dikelola oleh PT Elnusa Petrofin,” ujar Direktur Ops & Marketing PT Elnusa Petrofin, Nur Kholis di Jakarta, Selasa (12/10/2021).
Dari segi SDM, Elnusa Petrofin secara berkala melakukan Defensive Driver Training (DDT) atau pelatihan keselamatan dalam berkendara bagi awak mobil tangki. Sampai pada akhir Q3, Elnusa Petrofin telah menjalankan 91% pelatihan DDT dan diselesaikan pada Q4 2021 di 62 lokasi Fuel maupun Integrated Terminal di seluruh Indonesia.
Elnusa Petrofin juga telah mengimplementasikan penerapan 12 jam kerja maksimal bagi Awak Mobil Tangki (AMT) di sebagian besar untuk meningkatkan faktor keselamatan berkendara. Mengingat kelelahan menjadi salah satu faktor resiko kecelakaan di jalan raya. Ditambah dengan pemberian reward bagi Awak Mobil Tangki yang berprestasi, baik berupa perjalanan ibadah maupun pemberian beasiswa bagi keluarga khususnya anak Awak Mobil Tangki.
“Dari keseluruhan implementasi HSSE baik dari segi teknologi maupun SDM, di Q2 Tahun 2021 merujuk pada Customer Satisfaction Index (CSI) atau Survey Kepuasan Pelanggan Alhamdulillah Elnusa Petrofin meraih Index 4,65 dengan Skala 1 – 5. Sehingga bisa dikatakan kinerja PT Elnusa Petrofin untuk menjalankan tugas serta penerapan HSSE sangat baik,” tambahnya.
“Dan ini pun menjadi komitmen bersama untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kesadaran akan pentingnya HSSE dalam kegiatan operasional. Selain itu, tentunya kita juga terus melakukan perbaikan maupun penyempurnaan. Mengingat adanya dinamika serta tuntutan di lapangan,” tutup Nur Kholis. (rls)