Categories Nasional Olahraga

Merawat Veneu Olahraga Pasca PON, Kementerian PUPR: “Dalam setiap pesta, yang repot yang cuci piring”

Jalarta (Penabali.com) – PON XX Papua 2021 akan berakhir hari Sabtu, 15 Oktober 2021. PON ini sendiri digelar di empat kluster di Kota Jayapura terdiri dari (16 venue), di Kabupaten Jayapura (14), Kabupaten Mimika (9), dan Kabupaten Merauke (5). Seperti diketahui sebagian venue di empat klaster itu memang sudah disiapkan oleh Pemprov Papua dan hanya membutuhkan renovasi dan penyesuaian untuk memenuhi standar internasional. Namun sebagian venue lainnya harus dibangun baru.

Direktur Prasarana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto, mengatakan sesuai Inpres No.10 tahun 2017, guna keperluan PON XX dibangun venue untuk aquatic (kolam renang, polo air, dan loncat indah), Istora, hoki (indoor dan outdoor), dan kriket.

Kemudian, sesuai Inpres No.1 tahun 2020, dibangun pula venue untuk cabang olahraga sepatu roda, panahan, dan dayung.

“Penyelenggara kemudian juga minta dukungan penataan kawasan yang terdiri dari, rumah susun sebagai wisma atlet, juga infrastruktur jalan, air bersih, drainase, sanitase, dan lainnya,” terang Iwan di Media Center Jakarta untuk PON 2021, Rabu (13/10/2021).

Fasilitas-fasilitas cabang olahraga dan sarana-prasarana PON 2021 itu tentu tak boleh terabaikan pasca-PON.

“Nah, itu. Dalam setiap pesta, yang repot kan yang cuci piring,” kata Iwan.

Menurut Iwan, pemanfaatan semua fasilitas sarana-prasarana PON itu sejak awal juga sudah diingatkan Presiden Joko Widodo. Sarana dan prasarana itu tak boleh mubazir, tak terurus, tersia-siakan.

Karena itu, Iwan mengatakan, Kementerian PUPR pun sudah mendorong agar terjadi kerja sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua dengan pihak-pihak tertentu untuk pengelolaan dan pemanfaatannya.

“Itu juga sebabnya setiap calon penyelenggaraan dituntut punya konsep menyangkut komitmen keberlanjutan,” kata Iwan.

Salah satu tugas Pemprov Papua adalah membangun atmosfer olahraga yang kondusif agar stadion-stadion yang sudah ada dan bertaraf internasional itu bisa dimanfaatkan secara maksimal.

Dikatakan Iwan, Pemprov Papua juga sudah menunjuk 3 pengelola sarana dan prasarana olahraga itu. Salah satunya adalah kaum milenial yang bisa memanfaatkan fasilitas olahraga itu untuk kegiatan-kegiatan non-olahraga. Sebut misalnya festival adat dan budaya, musik, dan kegiatan positif lainnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo saat meresmikan sejumlah arena pertandingan atau Veneu PON XX Papua berpesan agar veneu-veneu cabang olahraga tersebut terus dirawat dan dimanfaatkan sebaik-baiknya setelah PON usai.

“Setelah mampu membangun venue – venue yang baik ini, pekerjaan kita belum selesai. Tugas selanjutnya adalah menjaga, merawat, dan memanfaatkan venue ini dengan sebaik-baiknya, Saya menegaskan tidak mau veneu-veneu tersebut menjadi tidak terawat dan rusak setelah PON usai,” tutur Presiden.

“Saya tidak ingin PON selesai fasilitas yang telah dibangun dengan dana besar dan berstandar internasional ini jusru jadi tempat sepi, tidak terawat, dan akhirnya rusak. Ini yang tidak kita maui,” katanya di Istora Papua Bangkit, Kabupaten Jayapura, beberapa waktu yang lalu.

Dia pun meminta kepada gubernur, bupati, dan wali kota agar segera menyiapkan manajemen pengelolaan pemanfaatan fasilitas tersebut secara profesional agar nantinya seluruh arena yang ada sepeninggalan PON XX Papua terpelihara dengan baik. (rls)