(Penabali.com) – Dalam rangka pengembangan Wastra di Provinsi Bali, Cashlez bersama Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia (Kemenkop UKM RI) melaksanakan kegiatan Business Matching Wirausaha melalui skema pembiayaan alternatif kepada para pengrajin Wastra Bali.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan UKM terhadap akses pembiayaan alternatif guna peningkatan skala usaha, khususnya bidang Wastra sebagai salah satu warisan Nusantara.
“Suatu kebanggaan bagi kami dapat menjadi bagian dari kegiatan Kemenkop UKM dalam memajukan pengrajin Wastra di Bali. Kami harap melalui edukasi yang kami berikan dapat menjadi semangat bagi para pengrajin untuk beradaptasi di dunia digital dan memberikan kemudahan kepada mereka untuk mengakses permodalan, baik itu untuk modal produksi maupun operasional,” jelas Business Development Manager Cashlez Bali, Angjelia Dewi, Jumat (29/10/2021).
Angjelia Dewi menambahkan bahwa para peserta pengrajin Wastra sangat antusias terhadap informasi yang diberikan terkait pembayaran digital dan permodalan ini. Hal ini karena biasanya pengrajin membutuhkan waktu kurang lebih 3 – 6 bulan untuk mendapatkan modal pinjaman.
“Wastra sebagai warisan Nusantara tentu harus kita lestarikan bersama dan kita jaga keberadaannya. Untuk itu, pengrajin Wastra pun perlu kita perhatikan agar tetap produktif dan menggerakkan roda perekonomian UKM di Bali. Kedepannya, Cashlez akan terus memberikan edukasi mengenai pembayaran digital ini agar setiap UKM di Bali dapat kembali bangkit,” harapnya.
Sebagai informasi, Cashlez merupakan perusahaan fintech payment gateway berizin dari Bank Indonesia yang memberikan solusi bisnis bagi para pelaku usaha, mulai dari penerimaan pembayaran non-tunai, aplikasi kasir mobile, pencatatan digital dan akses permodalan yang bekerjasama dengan bank/non-bank.
Saat ini, Cashlez telah membantu lebih dari 11.000 pelaku usaha dari berbagai segmen usaha di seluruh Indonesia. (rls)