Denpasar (Penabali.com) – Menindaklanjuti pertemuan yang diadakan di Westin Nusa Dua pada 1 November 2021 pada acara Udayana International Partnership Meeting, Koordinator KUI (Kantor Urusan Internasional), Dr. Eng. Ni Nyoman Pujianiki, bersama tim berkunjung ke Konjen India, Jumat (12/11/2021).
Kunjungan ini membawa agenda mendiskusikan partisipasi Konjen India dalam International Education and Culture Festival (IECF) yang akan dilaksanakan pada tanggal 27-28 November 2021 di Gedung Agrokomplek Kampus Sudirman Denpasar serta penjajakan kerjasama dengan Fakultas Kedokteran terkait Ayur Veda Study.
Konjen India, Mr. Prakash Chand, menyatakan sangat tertarik mengikuti IECF untuk memperkenalkan sistem pendidikan dan kebudayaan India. Pihaknya akan menyediakan makanan tradisional untuk tamu undangan, sehingga makanan India dikenal secara luas selain pementasan tarian tradisional.
KUI mengapresiasi kesediaan Konjen India berpartisipasi pada IECF 2021. Setiap peserta disediakan stand pameran budaya seluas 4 x 4 meter, dan stand makanan tradisional 2×1 meter. KUI juga menyediakan panggung untuk pementasan tarian tradisional dari masing-masing negara.
Dijelaskan pula, sejumlah Konjen negara sahabat sudah menyatakan kesiapannya terlibat pada IECF 2021. Antara lain Konjen Jepang, Korea Selatan, dan Cina. Sementara dari negara lain masih menunggu konfirmasi.
Disamping mengkonfirmasi keikutsertaan Konjen India pada IECF 2021, KUI Unud juga menjajaki kerjasama yang lebih intensif dalam pengembangan pendidikan Ayur Veda. Program tersebut akan dikelola Fakultas Kedokteran (FK) Unud.
Mr. Prakash Chand menjelaskan, secara prinsip pihaknya sudah melakukan penandatanganan MoU dengan Universitas Udayana pada tahun 2018, dan pertemuan khusus dengan FK Unud tahun 2019. Namun kerjasama itu belum terlaksana akibat merebaknya pandemi Covid-19.
“Saya berharap kerjasama ini dapat terealisasi tetapi perlu memperbaharui kesepahaman kerjasama antara kami dengan Unud, setelah itu baru diikuti pembahasan yang lebih detail dengan FK,” kata Mr. Prakash Chand.
Mr. Prakash Chand juga menawarkan kerjasama yang lebih luas baik di bidang teknik, ekonomi, maupun sosial budaya. Ia berharap, Unud dapat mengirim pegawai dan dosennya yang ingin belajar terkait bidang tersebut ke India dan Pemerintah India menyediakan beasiswa secara penuh untuk kuliah Pusdok. Rentang waktunya antara dua hingga 16 minggu belajar di India.
Ditambahkan, pada tahun 2020 sekitar 20 paket beasiswa disediakan dan beberapa sudah dimanfaatkan akademisi asal Bali.
“Informasi yang lebih detail dapat dilihat di website Kedutaan Besar India pada bidang pendidikan,” sambung Mr. Prakash Cand.
Perwakilan FK Unud, Dr. dr. Agung Wiwiek Indrayani, M.Kes., dan Ners Ni Komang Ari Sawitri, S.Kep., M.Sc., Ph.D., pada pertemuan tersebut menyampaikan terima kasih atas kesempatan kerjasama yang disediakan Konjen India.
FK Unud bahkan siap memfasilitasi pembaharuan MoU Pendidikan Ayur Veda, baik di tingkat universitas maupun fakultas.
“Informasi dari Konjen India, Mr. Prakash Chand akan kami teruskan ke pimpinan fakultas sehingga pertemuan membahas kerjasama segera dapat diwujudkan,” ucapnya. (rls)