Transformasi ke Digital, DAPD Buleleng Garap Pembuatan Aplikasi e-library

Buleleng (Penabali.com) – Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (DAPD) Kabupaten Buleleng selama ini mengandalkan apa yang disebut dengan buku fisik dalam menunjang aktifitas di perpustakaan, dimana buku ini jumlahnya mencapai ribuan lebih.

Oleh karena itu, DAPD Buleleng akan mencoba mengarah kepada pemanfaatan teknologi dengan menerapkan aplikasi e-library agar lebih efisien ruang dan waktu pada tahun 2022 mendatang.

Kepala DAPD Buleleng, Ketut Suweca, usai mengikuti rapat koordinasi dengan Dinas Kominfosanti Buleleng terkait pemahaman e-library di ruang rapat DAPD Buleleng, Kamis (23/12/2021), menjelaskan dalam hal ini Dinas Kominfosanti Buleleng menggandeng CV. Maiharta sebagai pengembang aplikasi e-library yang nantinya akan dipedomani oleh DAPD terkait firur-fitur e-library. Karena terkendala anggaran, maka realisasi untuk penggunaan aplikasi ini masih belum bisa ditentukan.

“Untuk saat ini kita masih dalam tahap pengembangan dulu, kedepan kita harapkan menjadi kenyataan. Jadi layanan kita bisa double. Nantinya akan ada layanan fisik perpustakaan dan layanan digitalisasi teknologi berupa e-Book” jelas mantan Kadis Kominfosanti ini.

Sementara itu, mewakili Kadis Kominfosanti, Kabid Infrastruktur dan Layanan SPBE, Made Wirama Satria, mendukung kegiatan hari ini yang mengarah ke transformasi digital. Pihaknya mengatakan, kalau buku dikoleksi dalam bentuk fisik akan menghabiskan ruang. Namun dengan pola digital tidak akan menghabiskan ruang.

Rakor DAPD Buleleng dengan Diskominfosanti Buleleng matangkan persiapan aplikasi e-library. (foto: ist.)

“Jadi kita hanya menambahkan ruang di server kita sendiri. Disamping itu terkait waktu juga akan terpangkas, karena tidak meski harus ke perpustakaan,” ucap Wirama.

Ia menambahkan, arsip yang selama ini jadi permasalahan justru akan mendapat solusi, karena secara digital itu sudah tersedia semuanya di sistem database. Pihaknya berharap seluruh SKPD kedepannya kalau integrasi mendukung dengan maksimal, sehingga nanti arsip- arsip daerah bisa diakses kapan pun juga sesuai kebutuhan.

Dilain sisi, pihak pengembang dari CV. Maiharata, Ida Bagus Brahmantara, mengatakan terkait aplikasi e-library ini memiliki 3 fitur utama, yakni e-Arsip, e-library dan e-penulis.

Dijelaskan, melalui 3 fitur utama itu operator nantinya bisa menyimpan arsip secara digital, perpustakaan manual bisa diubah menjadi e-book dan yang terakhir memberikan wadah tersendiri bagi penulis melalui fitur e-Penulis. (rls)