Buleleng (Penabali.com) – Satgas Covid-19 Buleleng secara intens mengajak masyarakat untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi guna mencegah penyebaran Covid-19 sebagai screening awal pengunjung yang masuk ke fasilitas layanan publik maupun daerah tujuan wisata (DTW).
Koordinator Bidang Data dan Informasi Satgas Covid-19 Kabupaten Buleleng, Ketut Suwarmawan, menekankan kepada masyarakat untuk tidak ragu lagi berpergian tanpa kuota, karena aplikasi PeduliLindungi menghadirkan fitur offline check in yang artinya check in di lokasi dengan PeduliLindungi kini bisa dilakukan meski minim koneksi, dengan cara upgrade aplikasi PedulLlindungi ke versi terbaru di playstore.
Suwarmawan menerangkan, aplikasi PeduliLindungi merupakan aplikasi yang dikembangkan untuk membantu instansi pemerintah terkait dalam melakukan pelacakan untuk menghentikan penyebaran Covid-19. Aplikasi ini mengandalkan partisipasi masyarakat untuk saling membagikan data lokasinya saat bepergian agar penelusuran riwayat kontak dengan penderita Covid-19 dapat dilakukan.
Pengguna aplikasi ini juga akan mendapatkan notifikasi jika berada di keramaian atau berada di zona merah, yaitu area atau daerah yang sudah terdata bahwa ada orang yang terinfeksi Covid-19 positif atau ada Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Ditambahkan, aplikasi PeduliLindungi memberikan informasi terkait keramaian dan zonasi penyebaran Covid-19. Dari hasil tracing ini akan memudahkan pemerintah untuk mengidentifikasi siapa saja yang perlu mendapat penanganan lebih lanjut agar penghentian penyebaran Covid-19 dapat dilakukan.
“Semakin banyak partisipasi masyarakat yang menggunakan aplikasi ini, maka semakin membantu pemerintah dalam melakukan tracing dan tracking,” ucap Suwarmawan yang juga Kadis Kominfosanti Buleleng.
Sementara terkait perkembangan harian kasus Covid-19 di Kabupaten Buleleng, Suwarmawan menyampaikan kabar gembira bahwa Buleleng masih tetap nihil tambahan kasus baru.
Secara kumulatif, jumlah kasus terkonfirmasi di Kabupaten Buleleng masih tetap 10.462 orang, dengan rincian sembuh 9.923 orang, meninggal 539 orang, dan dalam perawatan nol atau nihil.
“Kita tidak boleh lengah apalagi sampai mengabaikan protokol kesehatan, karena itu adalah kunci penting mencegah penyebaran Covid-19 selain vaksinasi,” tutupnya. (rls)