Singaraja (Penabali.com) – Serangkaian HUT ke-49 PDI Perjuangan dan hari lahir Ketua Umum PDI Perjuangan, Prof. dr. (hc.) Hj. Megawati Soekarnoputri, DPP PDI Perjuangan menggelar kegiatan penananam pohon mangrove di beberapa wilayah di Provinsi bali. Salah satu lokasi penanaman yang dipilih adalah kawasan Pantai Banyuwedang, Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Minggu (23/01/2022).
Segenap fungsionaris partai baik dari pusat maupun daerah bersama ratusan kader PDI Perjuangan larut dalam kegiatan demi kelangsungan ekosistem alam dan menjaga ibu pertiwi tetap asri dan hijau.
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengatakan mulai sekarang kader terutama kepala daerah dari PDI Perjuangan harus memiliki target dalam penanaman pohon dan juga menjaga progres kehidupannya.
“Penanaman mangrove ini juga sebagai bagian awal dalam pelaksanaan ajang G20 yang akan berlangsung di Bali tahun ini dan isu lingkungan menjadi salah satu bagian dari kegiatan G20,” ujar Hasto.
Saat ini, PDI Perjuangan merupakan partai yang selalu berkominmen menjaga lingkungan seperti yang digelorakan ketua umum yakni suara menjaga pertiwi dalam arti berpolitik membangun peradaban.
Total ada 3.500 kader PDI Perjuangan yang ikut terlibat dalam kegiatan penanaman pohon mangrove dan total pohon yang ditanam sebanyak 15 ribu pohon di Bali. Momentum perayaan HUT partai ini menjadi awal dari para kader partai agar terus menggerakkan penanaman pohon termasuk pohon mangrove.
“Kondisi kawasan mangrove yang dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab, membuat partai tergerak untuk mengembalikan tanaman mangrove yang berfungsi untuk menjaga abrasi pantai dan juga sebagai salah satu sumber oksigen bagi manusia,” ucap Hasto.
Sementara Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, Wayan Koster, dalam sambutannya mengungkapkan total lahan mangrove yang rusak dan gundul sebanyak 30 hektar. Karena itu, PDI Perjuangan akan secara bertahap mengembalikan kawasan itu dengan melaksanakan penghijauan lewat penanaman pohon mulai sekarang.
“Penanaman ini dilakukan untuk mengembalikan kerusakan hutan mangrove oleh orang yang tidak bertanggungjawab merusak kawasan hutan penjaga abrasi pantai ini. Penanaman pohon mangrove ini juga digelar tidak hanya di Buleleng namun di empat tempat di Bali,” jelas Koster yang saat ini sebagai Gubernur Bali. (rls)