Debat Capres edisi ke-2 pada hari Minggu 17 Februari 2019, ternyata “berbuntut panjang”. Capres nomor urut 01 Joko Widodo menanyakan kepada Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto tentang istilah Unicorn. Pertanyaan Capres nomor urut 01 itu tidak bisa dijawab dengan benar oleh Capres 02. Sontak ketidaktahuan Prabowo tentang Unicorn itu lantas menjadi viral di media sosial.
Dari beberapa referensi menyebutkan arti Unicorn adalah perusahaan pemula atau start up milik swasta yang nilai valuasinya lebih dari $1 miliar. Di Indonesia saat ini terdapat 4 unicorn yang keberadaannya sudah sangat dikenal masyarakat yaitu Gojek, Tokopedia, Bukalapak, dan Traveloka.
Menurut advokat yang juga pengamat publik Togar Situmorang, SH., MH., MAP., kehadiran Unicorn telah memberi dampak yang begitu besar terhadap perekonomian masyarakat utamanya membuka lapangan pekerjaan kepada masyarakat. Menurutnya, Unicorn merupakan salah satu upaya bagi masyarakat khususnya generasi muda untuk mengejar ketertinggalan dengan daya jual yang berbeda. Caleg DPRD Bali dari Partai Golkar nomor urut 7 dapil Denpasar ini berharap generasi muda Bali yang kreatif dan inovatif bisa mengikuti jejak Unicorn-unicorn yang lebih dulu ada sehingga akan lahir Unicorn dari Bali.
Ia juga mengharapkan generasi kedua ketiga bahkan dengan perspektif dari milenial bisa mengejar ketertinggalan dengan daya jual berbeda, dengan kreativitas yang lebih update dari market yang ada sekarang.
“Jadi Bali tidak hanya terkenal sebagai destinasi pariwisata kelas dunia tapi juga punya startup unicorn kelas dunia,” harap caleg dengan tagline “Siap Melayani Bukan Dilayani”. (red)