Denpasar (Penabali.com) – Bertempat di Auditorium Widya Sabha Mandala, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana (FIB Unud), Jumat (11/03/2022) telah berlangsung rangkaian terakhir sekaligus penutupan acara Seminar Hasil Pelatihan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) Tahun 2022. Acara ini berlangsung secara hybrid dan ditutup secara simbolis dengan pemukulan gong oleh Dekan FIB Unud, Dr. Made Sri Satyawati, S.S., M.Hum.
Dekan FIB Unud dalam sambutannya menyampaikan bahwa terselenggaranya kegiatan ini sebagai wujud implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
“Harapan saya melalui PPPM ini nantinya akan terus berlanjut hingga memperoleh tujuan kita bersama yaitu lulus tepat waktu, dengan momentum PPPM bisa saja kegiatan ini dilakukan sebagai bahan data penelitian anda, jadi anda tinggal menyusunnya saja, sehingga tercipta ketertarikan memberi ilmu antara kakak tingkat kepada adik tingkatnya” ungkap Dekan FIB Unud.
Pada kesempatan yang sama, Aliffiati, S.S., M.Si., selaku Koordinator Program Studi Antropologi FIB Unud melaporkan bahwa PPPM merupakan agenda tahunan, dimana tahun lalu sempat vakum karena pandemi sehingga penelitian dilakukan dari rumah masing-masing. Sedangkan tahun ini ditengah omicron, PPPM diikuti sebanyak 94 mahasiswa dari semester II, IV, dan VI untuk belajar dengan masyarakat Pedawa.
Aliffiati berharap PPPM menjadi salah satu mata kuliah di Prodi Antropologi atau MBKM, karena selama ini kegiatan tersebut merupakan syarat mengajukan proposal skripsi bagi mahasiswa Prodi Antropologi FIB Unud.
“PPPM merupakan kegiatan tahunan di Prodi Antropologi, tahun lalu sempat vakum karena pandemi. Kegiatan PPPM diikuti oleh 94 mahasiswa dari semester II, IV, dan VI. Mereka diajak ke desa untuk belajar langsung dengan masyarakat, selama 5 hari menjadi anak angkat warga pedawa, dan ternyata kegiatan ini sangat menginspirasi warga desa, mereka sangat bersemangat. Kedepan kegiatan PPPM bisa menginspirasi skripsi mahasiswa, sebab masih banyak hal menarik yang dapat dikaji secara antropologi dari desa Pedawa,” beber Aliffiati.
Sementara itu, Kadek Rama Ari Prasetya sebagai Ketua Panitia melaporkan kegiatan PPPM tahun ini mengusung tema penelitian “Desa Wisata Pedawa dalam Bingkai Pemajuan Kebudayaan dan Warisan Budaya Takbenda”. Tujuan acara ini sebagai wadah bagi peserta PPPM untuk mengasah dan menumbuhkan soft skill sebagai seorang antropolog muda.
Secara teknis peserta tinggal bersama warga dengan dibagi ke-6 dusun yang ada di Desa Pedawa, yaitu Dusun Asah, Dusun Desa, Dusun Lambo, Dusun Bangkiang sidem, Dusun Munduk Waban, dan Dusun Insakan.
Joshua Everd Titihalawa selaku Ketua Kerabat Mahasiswa Antropologi menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat di Desa Pedawa dan sponsor yang membantu dalam kegiatan ini.
Adapun susunan acara seminar hasil sekaligus penutupan acara PPPM 2022 dikemas dalam bentuk presentasi 7 kelompok sesuai 7 unsur kebudayaan universal, diantaranya: 1) Eksistensi Organisasi Kayoman Dalam Merevitalisasi Mata Air Berlandaskan Kearifan Lokal Masyarakat Bali Aga Desa Pedawa; 2) Sistem Penanggalan Tika Sebagai Wujud Pengetahuan Budaya Lokal Wariga Dalam Kehidupan Masyarakat Desa Pedawa; 3) Rangkaian Upacara Kematian Di Desa Pedawa Kec.Banjar Kab. Buleleng 4) Eksistensi Pengrajin Anyaman Bambu Pada Era Modernisasi Di Desa Wisata Pedawa, Kecamatan Banjar 5) Gula Aren Sebagai Produk Unggil Masyarakat Pedawa; 6) Peran Masyarakat Lokal terhadap Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata Gaya Baru di Desa Pedawa Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali 7) Ngelebengang: Kearifan Lokal Masyarakat Desa Pedawa Dalam Pembuatan Gula Aren. (rls)
Sumber: http://www.unud.ac.id