Tahun 2019 PT Pegadaian (Persero) memperingati ulang tahunnya yang ke-118. Di usia seabad lebih, Pegadaian kini telah memasuki era baru era digital, dimana perusahaan BUMN ini tak lagi mengandalkan bisnis gadai saja, tetapi telah berimprovisasi dan berinovasi terhadap produk-produk pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Selain produk, untuk terus bertumbuh juga harus ada peningkatan jumlah nasabah dan omzet. Kalau hanya mengandalkan gadai saja tak bisa naik kita”, ujar Vice President (Deputi Bisnis) PT Pegadaian (Persero) Area Denpasar Sucahya P. Laksana, disela-sela perayaan HUT ke-118 di Renon, Jumat (15/3).
Pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini, menuntut adanya layanan digital sesuai kebutuhan masyarakat. Sucahya mengatakan, di era milenial saat ini, Pegadaian menangkap peluang ini sebagai upaya untuk meningkatkan performa sekaligus memberikan produk-produk Pegadaian yang lebih fokus pada produk yang beraplikasi digital.
“Kami punya Pegadaian Digital Service dengan harapan mampu meningkatkan omzet serta pertumbuhan jumlah nasabah,” sebutnya.
Dikatakan Sucahya, penggunaan aplikasi Pegadaian Digital Service ini akan mempermudah layanan karena masyarakat tidak perlu datang ke kantor namun bisa secara online. Layanan itu bisa diakses melalui smartphone atau android yang telah diinstal atau mirip dengan layanan mobile banking di perbankan. Jadi nasabah atau masyarakat yang ingin mencari kredit bisa memanfaatkan aplikasi tersebut sehingga memudahkan dan mempercepat pelayanan. Sucahya juga mengungkapkan, jumlah nasabah hingga Februari 2019 telah mencapai sekitar 300 ribu. Meski jumlah tersebut diakui Sucahya masih jauh dari jumlah usia potensial yang ada.
“Target nasabah sekitar 600 ribu pada 2019 dan untuk outstanding loan Rp1,48 triliun untuk Bali. Sementara pada 2018, outstanding loan tercapai 91 persen atau kisaran Rp1,28 triliun,” jelasnya. (bas)