Badung (Penabali.com) – Keikutsertaan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Udayana (FP Unud) pada program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) tahun akademik 2021/2022, sangat kercil. Hanya 84 mahasiswa atau sekitar 9,8% dari total mahasiswa yang aktif. Untuk itu, FP Unud harus berupaya keras mendorong keterlibatan mahasiswa pada program MBKM, karena targetnya adalah 30% dari 1.785 mahasiswa.
Hal itu diungkapkan Ida Ayu Listya Dewi, SP., M.Agb., dari Tim Inkubator Kewirausahaan dan Inovasi FP Unud saat mensosialisasikan program MBKM dihadapan mahasiswa Program Studi Agribisnis FP Unud. Sosialisasi ini dilaksanakan serangkaian kegiatan Agribusiness Cadres Farming (ACF) di Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, 5-8 Mei 2022.
Ida Ayu Listya Dewi menjelaskan program MBKM yang diluncurkan pemerintah memberi ruang mahasiswa untuk mengeksplorasi minat dan kemampuannya di luar Prodi tempatnya kuliah.
“Sesuai kurikulum Prodi Agribinis yang berlaku mulai tahun 2021/2022, mahasiswa wajib mengikuti perkuliahan di prodi selama IV semester, mulai semester V dapat mengikuti mata kuliah MBKM,” ujar mahasiswa Program Doktor Ilmu Pertanian FP Unud itu.
Lebih jauh, Ida Ayu Listya Dewi meminta mahasiswa harus siap mental beradaptasi dengan perubahan.
MBKB, lanjut dia, menjadi ajang pembelajaran yang sangat tepat meningkatkan kapasitas diri mahasiswa baik dalam penguasaan teori dan konsep maupun praktik lapangan. Globalisasi dengan ciri utama adanya persaingan bebas, sehingga mahasiswa mesti mempersiapkan diri secara baik agar memiliki wawasan yang luas.
“Mari ikut MBKM karena dengan menjadi lulusan terbaik yang pandai dalam berteori belum cukup menghadapi perubahan zaman. MBKM itu hak mahasiswa belajar di luar prodi selama tiga semester mulai semester 5-7, jadi manfaatkanlah sebagai terobosan menghadapi masa depan,” tegas Ida Ayu Listya Dewi, M.Agb.
MBKM, lanjut dia, diiplementasikan dengan delapan program yakni pertukaran pelajar, magang/praktik kerja, asistensi mengajar di satuan pendidikan, penelitian/riset, proyek kemahasiswaan, kegiatan kewirausahaan, studi/proyek independent, serta membangun desa/KKN tematik.
Semantara itu Koordinator Prodi Agribinis, Dr. Widhianthini, SP., M.Si., pada kesempatan yang sama terkait sejarah dan kurikulum Prodi Agribisnis utama mata kuliah yang wajib diambil mahasiswa agribisnis selama 4 semester.
Selain pemaparan materi, ACF 2022 juga diisi ramah tamah antara mahasiswa dengan dosen-dosen Prodi Agribisnis. Dari 30 dosen Prodi Agribisnis, sebanyak 25 dosen hadir di lokasi ACF 2022. Dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gede Ustriyana, MM., meminta mahasiswa agribisnis selalu semangat untuk belajar. Peluang kerja dan kesempatan berusaha di bidang agribisnis sangat terbuka dan tidak pernah mati.
“Ikuti perkuliahan di prodi dengan baik, dan kembangkan kemampuan diri melalui MBKM, maka anda akan lebih siap bersaing di dunia kerja dan dunia usaha setelah lulus nanti,” ujar guru besar bidang agribisnis itu kepada mahasiswa Prodi Agribisnis angkatan tahun 2021 yang menjadi peserta ACF 2022. (rls)